REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kebakaran hutan di Riau berkurang. Sebab, hujan buatan yang dibentuk oleh BNPB bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan TNI sudah mulai muncul.
"Sudah mulai hujan di beberapa tempat. Kebakarannya sudah berkurang. Dari hujan buatan, biasanya kalau sehari saja ada hujan buatan akan menekan api tidak akan muncul dalam beberapa hari," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaja, di konfernsi pers bencana, Kamis (28/2).
Saat ini, sebanyak tujuh pesawat udara telah dikerahkan. Berdasarkan data dari KLHK, tujuh pesawat udara tersebut adalah milik KLHK, BNPB, dua milik Sinarmas Group, dua milik TNI, dan satu pesawat TMC milik TNI.
Kasubdit Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Radian Bagiyono mengatakan kebakaran ini hampir seluruhnya disebabkan oleh aktivitas manusia baik sengaja ataupun tidak.
Ia juga menjelaskan, saat ini sebanyak 1,9 ton garam telah disebarkan di awan yang mengandung uap air untuk membuat hujan buatan. Air yang sudah ditumpahkan terkait kebakaran di Riau sebanyak 1.270.400 liter air.
"KLHK sudah menyediakan helikopter untuk patroli dan water bombing sejak tanggal 2 Februari. Teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga telah dilakukan oleh TNI satu kali tanggal 26 Februari 2019," kata dia.