REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Jembatan penghubung antara Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan (skybridge), Solo, resmi dibuka 24 jam untuk masyarakat umum mulai Jumat (1/3). Artinya, pengunjung yang tidak memiliki tiket kereta api maupun tiket bus tetap bisa melintas di skybridge. Peresmian pembukaan layanan skybridge selama 24 jam dilakukan oleh Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo Joko Sutriyanto, dan Kepala Stasiun Balapan Suharyanto.
Kepala Stasiun Balapan, Suharyanto, mengatakan, dengan dibukanya layanan skybridge yang menghubungkan Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan selama 24 jam, maka ada perubahan jalur. Untuk calon penumpang KAI yang sudah punya tiket nanti langsung bisa masuk ke stasiun melewati skybridge jalur 6. Sedangkan bagi pengunjung yang hanya melintas atau belum punya tiket untuk pembelian tiket di stasiun bisa keluar lewat parkiran.
"Baik yang punya tiket maupun belum semua sudah bisa melewati skybridge mulai hari ini," jelasnya kepada wartawan.
Menurutnya, layanan 24 jam tersebut untuk mengoptimalkan penggunaan skybridge yang sudah dibangun dengan biaya mahal. Dari sisi pengamanan, Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi masing-masing menyiagakan personel keamanan. Selain itu, salah satu bank BUMN memberikan bantuan empat sepeda kayuh untuk digunakan petugas keamanan berpatroli di skybridge. Manajemen Stasiun Balapan menyiapkan masing-masing dua personel untuk tiga shift.
"Ke depan juga akan diusahakan untuk dipasang CCTC. Untuk sepeda itu digunakan bersama antara petugas terminal dan stasiun," imbuhnya.
Koordinator Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto, mengatakan, manajemen ingin meningkatkan pelayanan kepada penumpang yang turun di Stasiun Balapan maupun Terminal Turtonadi. Terutama penumpang yang turun di Stasiun Balapan setelah pukul 18.00 WIB. Kebanyakan dari mereka ingin melintas skybridge namun sudah ditutup. Sehingga penumpang banyak yang memutar melewati jalan raya dengan angkutan umum.
"Dengan dibuka 24 jam ini kami memberikan kemudahan penumpang skybridge. Serta sounding Kota Solo budaya dan pariwisata nyambung, meski tidak akses kereta dan stasiun tapi dari sisi pariwisata ada," jelasnya kepada wartawan.