Jumat 01 Mar 2019 15:38 WIB

Tingginya Harga Tiket Berdampak Signifikan Bagi UMKM Lombok

penurunan tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok juga berdampak besar bagi sektor UMKM

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Dampak Tiket Pesawat Mahal: Pesawat berada di apron Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (22/2/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Dampak Tiket Pesawat Mahal: Pesawat berada di apron Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (22/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Anggota DPD RI dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Diyah Ratu Ganefi mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar saat low season berdampak signifikan bagi penurunan tingkat kunjungan wisatawan ke NTB, terutama Lombok. Diyah menilai, penurunan tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok juga berdampak besar bagi sektor UMKM dan kuliner.

"Kenaikan tiket ini sangat berdampak sekali dari sisi UMKM, transportasi, sampai kuliner. Dampaknya pariwisata sepi sekali," ujar Diyah di Mataram, NTB, Jumat (1/3).

Diyah menilai, mahalnya harga tiket pesawat ke Lombok membuat para wisatawan berpikir berulangkali saat hendak berlibur ke Lombok. Diyah tidak ingin mahalnya harga tiket pesawat ke Lombok membuat wisatawan justru memilih berlibur ke luar negeri.

"Wisatawan mungkin berpikir lebih baik keluar negeri yang tiketnya lebih murah. Kalau harga harga tiket mahal, mereka lebih banyak keluar negeri," kata Diyah.

Diyah menambahkan, penerapan bagasi berbayar yang dilakukan manajemen Lion Air Group juga berimbas pada penurunan tingkat penjualan oleh-oleh khas Lombok.

"Wisatawan tentu tidak akan membeli oleh-oleh karena akan kena biaya bagasi berbayar," lanjut Diyah.

Diyah mengaku sudah berkali-kali menyampaikan keluhan ini kepada kementerian terkait. Diyah berharap pemerintah pusat mampu mencari jalan keluar agar persoalan ini tidak berlarut-larut.

"Semoga persoalan ini segera dapat ditemukan jalan keluar agar sektor UMKM di Lombok dapat kembali normal," kata Diyah menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement