Kamis 07 Mar 2019 12:31 WIB

Hyundai Tunda Produksi di Pabrik China

Hyundai mengoperasikan lima pabrik di China

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Hyundai
Foto: EPA
Hyundai

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Produsen mobil Korea Selatan, Hyundai Motor Co sedang mempertimbangkan rencana untuk menunda produksi di pabrik mereka di China. Hal ini karena penjualan yang jatuh dan kelebihan kapasitas besar-besaran di pasar China.

Hyundai bersama KIA Motors merupakan produsen mobil nomor tiga dengan penjualan terbesar di China hingga 2016. Namun, kini Hyundai dan KIA menghadapi risiko besar dari perlambatan industri China meski keduanya sudah berjuang untuk menangkis persaingan dari rival China dan produsen mobil global.

Baca Juga

"Hyundai Motor sedang meninjau ulang produksinya untuk meningkatkan daya saing dan profitabilitas," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, Rabu (6/3).

Perusahaan, yang memiliki tiga pabrik di Beijing ini, mengatakan belum memutuskan kapan penangguhan produksi akan dimulai. Namun, surat kabar Korea Economic Daily melaporkan bahwa penangguhan dapat dimulai paling cepat bulan depan.

Seluruh pabrik Hyundai di China yang berjumlah lima dioperasikan oleh perusahaan patungan China dengan BAIC Motor Corp, di mana sekitar 2.000 karyawan telah mengambil pensiun sukarela atau dipindahkan ke pabrik lain, kata pernyataan itu. Saham Hyundai Motor naik sebanyak 3,6 persen pada perdagangan Kamis (7/3).

“Pandangan saya adalah Hyundai mengambil langkah untuk menutup pabrik. Perusahaan telah lama tertekan untuk melakukan penutupan, dan itu positif bahwa mereka akhirnya mengambil tindakan," kata analis Samsung Securities, Esther Yim.

Menurut Yim, sedan Sonata yang didesain ulang Hyundai, yang diluncurkan pada Rabu (6/3) lalu, telah memberi harapan bahwa Hyundai akan dapat memperoleh kembali posisi di segmen sedan andalannya.

Penjualan Hyundai di China hanya setengah dari total kapasitas produksi di negara itu tahun lalu. Industri mobil China telah melambat setelah periode pertumbuhan yang kuat. Kondisi ini tidak terkepas dari melemahnya ekonomi China dan dampak dari gesekan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Bagi Hyundai, masalahnya telah diperburuk oleh pertikaian diplomatik antara Seoul dan Beijing yang menekan permintaan akan produk Korsel di China. "Kurangnya model yang menarik dan branding yang kuat juga membuat Hyundai rentan terhadap persaingan dari pembuat mobil China dan global," kata para analis dan dealer.

Hyundai akan mulai memproduksi SUV ix25 baru di pabrik terbarunya di Chongqing mulai September, menurut dokumen internal yang dilihat oleh Reuters. Namun menurut seorang sumber, CEO Hyundai Motor Lee Won-hee pekan lalu mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan pengurangan kapasitas produksi di China.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement