REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan TNI dan Polri untuk menyelesaikan persoalan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Papua. Jokowi mengatakan penangkapan anggota KKB terkendala medan yang sulit.
"Iya ini sudah saya perintahkan sejak peristiwa yang pertama dulu untuk dikejar, diselesaikan," kata Presiden kepada wartawan usai meresmikan tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Gerbang Tol Natar pada Jumat (8/3).
Menurut Presiden, tantangan dalam pengejaran pelaku penembakan yakni medan hutan belantara yang berat. Hal itu mempersulit personel Polri maupun TNI dalam melakukan penangkapan.
Sebelumnya terjadi penyerangan kepada pos TNI sehingga baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, pada Kamis tidak terhindarkan.
Menurut Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi, pasukan satgas Gakkum berjumlah 25 orang. Mereka bertugas untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena- Mumugu di Kabupaten Nduga.
Sayangnya kata Aidi, pasukannya mendapatkan serangan dari pihak KKSB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi Kabupaten Nduga pada Kamis pagi pukul 08.00 WIT. Diduga, kelompok KKSB terdiri dari 50 sampai 70 orang bersenjata campuran militer dan senjata tradisional panah dan tombak.
"Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan, dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang ke dalam hutan belantara," kata Aidi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/3).
Namun, lanjutnya, akibat serangan tersebut menyebabkan tiga orang prajurit TNI gugur. Mereka yang gugur atas nama Serda Mirwariyadin asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Serda Yusdin asal Palopo Sulawesi Selatan dan Serda Siswanto Bayu Aji asal Grobokan Jawa Tengah.
Sementara dari pihak KKSB, lanjut Aidi, prajurit TNI berhasil merampas 05 pucuk senjata milik KKSB, satu mayat yang identitasnya masih dalam penyelidikan. Diperkirakan tambahnya dari pihak KKSB ada sekitar 7 sampai 10 orang yang meninggal dunia namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh pasukan KKSB.
Selanjutnya terang Aidi, pukul 15.00 WIT, dua unit helly jenis Bell tiba dari Timika untuk melaksankan evakuasi terhadap korban prajurit yang gugur. Namun sebelum mendarat, helly kembali mendapatkan serangan dari KKSB sehingga baku tembak kembali terjadi dan helly TNI berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman.
"TNI akan terus membackup Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap aksi-aksi kelompok bersenjata yang meresahkan masyarakat Papua. Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KSB. Meskipun beberapa prajurit TNI Polri telah gugur dalam tugas, namun kami tetap berkomitmen untuk melindungi warga masyarakat Papua dari teror yang dilakukan KSB", tegas Aidi.