REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tak gentar untuk tetap menjual saham Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di perusahaan bir, PT Delta Djakarta. Menurut dia, dana hasil penjualan saham bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat salah satunya membangun sambungan perpipaan air bersih di ibu kota.
"Rp 1,2 triliun mau dipakai untuk memajukan dunia peralkoholan atau mau dipakai untuk memajukan air bersih untuk rakyat? Kalau itu dipakai minimal 100 ribu sambungan baru air bersih," ujar Anies di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (8/3).
Menurut Anies, Pemprov DKI Jakarta telah menyampaikan surah permohonan pelepasan saham di PT Delta sejak Mei lalu kepada DPRD DKI. Ia memperkirakan, kurang lebih dana Pemprov DKI di perusahaan bir itu sebesar Rp 1,2 triliun.
Anies mengatakan, dana itu seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan bagi warga Jakarta. Terutama untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat.
Ia mengaku, tahun 2018 sudah menyampaikan permohonan membangun pipa air bersih ke DPRD DKI. Anggarannya, lanjut dia, sama dengan nilai dana saham PT Delta yakni sekitar Rp 1,2 triliun.
"Tahun lalu kami minta ke dewan Rp 1,2 triliun untuk membangun pipa air bersih. Angkanya Rp 1,2 triliun sama dengan ini," kata Anies.
Ia mempertanyakan, unsur pembangunan Badan Usaha Milik Usaha Daerah (BUMD) yang seharusnya berperan untuk membangun Jakarta. Menurut Anies, BUMD tak seharusnya memproduksi bir. Uang itu, lanjut dia, lebih bermanfaat digunakan untuk membangun infrastruktur.
"Kita harap dewan akan menyetujui, dan dewan pertanggungjawabkan pada rakyat karena mereka adalah wakil rakyat. Saya rasa Jakarta lebuh butuh air bersih bukan air beralkohol itu kebutuhan Jakarta hari ini," ujar Anies.