REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung Miljan Radovic mendapat perlakuan tidak menyenangkan usai kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (7/3). Radovic menerima seruan untuk mundur dan bahkan menerima penyerangan secara fisik dari oknum Bobotoh.
Ketua Viking Persib Club Herru Joko menyatakan bahwa teriakan bahkan yel-yel untuk Radovic mundur adalah hal yang wajar. Menurutnya, Bobotoh pasti kecewa atas kekalahan beruntun tim kesayangannya.
"Wajar ya karena hasilnya gak bagus, tapi kan manajemen juga punya program yang harus dijalankan," kata Herru saat dihubungi, Jumat (8/3).
Namun ada insiden lain yang menyebabkan Radovic geram. Pelatih asal Montenegro diserang oleh oknum Bobotoh di bench dan saat masuk ke ruang ganti. "Itu mah berlebihan, bukan budaya kita itu mah. Berlebihan itu mah. Itu oknum. Kenapa sih pelatih kita kan jangan digituin," katanya.
Herru menilai adalah hal yang wajar bagi Bobotoh untuk mengkritik kinerja pelatih ataupun pemain. Namun, dia kecewa atas tindakan penyerangan fisik pada Radovic. Herru pun meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia juga meminta agar pengamanan terhadap tim juga diperketat. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Semua harus ditingkatkan, panpel harus ditingkatkan. Benerin, masyarakat juga harus sadar bahwa gak bisa sembarangan masuk daerah itu," tutupnya.