REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin mengakui masih menemui kendala jelang perhelatan debat ketiga. Dia mengatakan, masalah waktu masih menjadi hambatan mengingat dirinya biasa berbicara dalam waktu yang panjang.
"Justru yang sulit memilih waktu," kata Maruf Amin di kantor Tim Kampanye Nasional (TKN) di Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Selasa (12/3).
Mustasyar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu mengaku harus menyesuaikan diri dengan ketersediaan waktu dalam debat yang diberikan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penyelenggara debat itu diketahui hanya memberikan batas waktu maksimal tiga menit, bergantung dari segmen debat tersebut.
"Persiapan waktu tentu. Bagaimana saya harus bisa, biasa saya kan ngomong panjang, ngaji itu kan panjang," kata Ma'ruf lagi.
Ma'ruf mengatakan, dirinya telah melalukan diskusi dengan sejumlah tim ahli. Kendati dia enggan untuk mengungkapkan komposisi tim tersebut. Mantan Rais Aam PBNU itu mengatakan, tim ahli yang berdiskuai dengna dirinya kini masih berasal dari TKN.
Ketua TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Erick Thohir mengungkapkan, penyesuaian penyampaian waktu bicara Ma'ruf Amin dibantu oleh Direktur Program TKN Aria Bima, Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tina Talisa dan praktisi komunikasi Riza Primadi. Mantan Ketya Inascog itu mengatakan, tim tersebut merulakan tim serupa yang juga membantu debat capres Jokowi.
Debat ketiga Pilpres 2019 pada 17 Maret mendatang mengusung tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ketiga nanti hanya mempertemukan cawapres kedua kubu, yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Debat berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Selatan.