Rabu 13 Mar 2019 06:11 WIB

JIC Beri Beasiswa Pelatihan Broadcast

Beasiswa ini dalam rangka mengadakan program Jakarta Islamic Centre broadcast School

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Penyiar radio saat melakukan siaran di Radio Jakarta Islamic Center, Jakarta, Jumat (12/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Penyiar radio saat melakukan siaran di Radio Jakarta Islamic Center, Jakarta, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jakarta Islamic Centre (JIC) memberikan beasiswa bagi peserta pelatihan broadcast. Beasiswa ini dalam rangka mengadakan program Jakarta Islamic Centre broadcast School (JICBS).

"JICBS dibuka untuk umum baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari usia 18 sampai 30 tahun yang sangat tertarik pada dunia broadcast, jurnalistik radio dan televisi, penyiaran, penulisan dan perfilman,” kata Kepala Divisi Informasi dan Komunikasi Badan Managemen JIC, Rusydi dalam siaran pers, Selasa (12/3).

Ia menuturkan, JICBS merupakan sebuah pembelajaran broadcast non formal yang akan diselenggarakan pada Juli 2019 mendatang. Tujuannya untuk memberikan keterampilan kepada anak muda muslim agar memiliki skill dibidang media dan dakwah Islam yang semakin menjamur dan memberi kesempatan untuk mengembangkan ilmu di bidang tersebut.

Apalagi lanjutnya, lapangan kerja dan usaha pada media begitu luas dan lagi booming seperti menjadi youtuber. Oleh karena itu, sambungnya bagi masyarakat yang berminat bisa mendaftar online melalui www.islamic-centre.or.id maupun datang langsung ke kantor JIC Koja Jakarta Utara.

“Program akan dimulai pada Juli 2019 dan saat ini sudah mulai dibuka pendaftaran untuk JICBS angkatan ke -7,” kata Rusydi

Peserta yang akan diterima sebanyak 100 orang. Mereka pun akan menerima beasiswa penuh 100 persen dan bersertifikat tentunya dengan syarat dan ketentuan.

Misalnya kata Rusydi, peserta tidak boleh absen lebih dari dua kali petemuan. Perkuliahan sendiri akan dilakukan pada setiap akhir pekan.

Lebin lanjut Rusydi menjelaskan bahwa pembelajaran didampingi oleh para instruktur profesional di bidangnya. Mereka merupakan orang-orang yang terlibat langsung dari praktisi media baik televisi, radio, event organizer dan sutradara film.

“Pembelajaran terdiri dari 30 persen teori dan 70 persen praktek dan di penghujung pendidikan para peserta harus membuat atau memproduksi film,” ujarnya.

Adapun materi yang diajarkan seputar jurnalistik televisi dan radio, teknik penulisan, proses pembuatan film, proses creative, pengelolaan event organizer, public speaking, penyiaran. Ditambah dengan materi dakwah moderat di media menggunakan ilmu penyiaran menjadi salah satu keniscayaan pada era saat ini.

“Durasi pendidikan selama 2,5 bulan,” kata dia.

Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre, Ahmad Juhandi mengatakan program ini sangat memberikan peluang bagi generasi-generasi muda yang suka dengan dunia boadcast. Ia berharap, pemuda dan pemudi muslim bisa mengembangkan dirinya dan mampu mengisi dunia medsos, tv, online dan lainnya diisi dengan konten yang bermanfaat dan mengedukasi warga masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement