REPUBLIKA.CO.ID, SIBOLGA -- Densus 88 berhasil meledakkan bom yang diamankan dari rumah salah seorang warga bermarga Simanjuntak di Jalan Kulitang, Kelurahan Aek Habil, Sibolga, Sumatra Utara, Rabu (13/3). Informasi di lapangan menyebutkan, Tim Densus 88 sudah menyisir lokasi yang diduga rumah teroris mulai pukul 07.00 WIB pagi.
Diperkirakan sebanyak tujuh orang anggota tim dari Densus dikerahkan untuk menjinakkan bom tersebut. Warga sekitar menyaksikan peledakan tersebut di sekitar rumah terduga teroris. Hanya saja suaranya kecil, mungkin karena sudah diredam tim Densus.
"Ada ledakan di Jalan Kutilang, tapi suaranya kecil, mungkin karena sudah diredam oleh tim Densus," kata salah seorang warga setempat.
Pada Selasa (12/3) Densus 88 Antiteror menggerebek sebuah rumah Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, pada Selasa (12/3). Dalam operasi itu, Densus 88 menangkap terduga teroris Abu Hamzah, sementara istri Abu Hamzah dilaporkan meledakkan diri saat penggerebekan berlangsung.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pelaku terduga teroris yang berhasil ditangkap Densus 88 Antiteror di Sibolga dan Lampung merupakan bagian dari jaringan yang berafiliasi dengan ISIS. Hal itu ia katakan kepada wartawan usai menghadiri kegiatan silahturahim di Pondok Pesantren Al Kautsar di Medan, Sumatra Utara, Selasa (12/3) malam.
"Mereka ini adalah kelompok yang berafiliasi dengan paham-paham ISIS," katanya.
Untuk peristiwa di Sibolga, Kapolri mengungkap identitas terduga teroris adalah Husain alias Abu Hamzah berhasil diamankan Densus 88 Antiteror. Penangkapan di Sibolga merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terduga teroris R di Lampung sebelumnya.
Kapolri menegaskan peristiwa penangkapan teroris ini tidak ada kaitannya dengan pemilu maupun pengamanan presiden yang akan berkunjung ke suatu daerah. "Saya tegaskan kembali bahwa penangkapan pelaku teroris ini tidak ada kaitannya dengan pemilu dan kunjungan presiden," katanya.