Kamis 14 Mar 2019 18:29 WIB

RSUD Semanggi Siap Buka Layanan Dokter Spesialis 24 Jam

RSUD Semanggi Solo akan beroperasi pada Agustus 2019.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, meninjau pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Semanggi, Selasa (16/10). Progres pembangunan RSUD Semanggi mencapai 51 persen. Rencananya, RSUD Semanggi akan dioperasionalkan pada Agustus 2019.
Foto: Republika/Binti sholikah
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, meninjau pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Semanggi, Selasa (16/10). Progres pembangunan RSUD Semanggi mencapai 51 persen. Rencananya, RSUD Semanggi akan dioperasionalkan pada Agustus 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Semanggi di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, terus dikebut. Rencananya, rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tersebut akan beroperasi pada Agustus 2019.

Dalam operasionalnya nanti, Pemkot Solo berencana membuka layanan dokter spesialis dasar selama 24 jam. Pemkot masih melakukan rekrutmen tenaga medis untuk mendukung layanan 24 jam tersebut.

Anggota tim pembangunan RSUD Semanggi, Willy Handoko Widjaja, menyatakan siap membuka layanan dokter spesialis dasar selama 24 jam bersamaan dengan operasional rumah sakit tersebut.

"Pelayanannya langsung 24 jam. Kebutuhan perawat sudah dirancang, demikian juga untuk tenaga dokter spesialisnya," kata Willy kepada wartawan, Kamis (14/3).

Direktur RSUD Ngipang, Solo, tersebut menjelaskan, RSUD Semanggi akan menyediakan empat layanan dokter spesialis dasar, terdiri dari spesialis anak, spesialis bedah, spesialis kandungan, serta spesialis penyakit dalam. Sebagian dokter akan dimutasi dari RSUD Ngipang ke RSUD Semanggi. Kemudian sisanya dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Dokter dari RSUD Ngipang yang akan dimutasi ke RSUD Semanggi terdiri dari dua dokter spesialis anak, satu dokter spesialis penyakit dalam, serta satu dokter kandungan.

"Nanti akan kami tambah satu dokter spesialis kandungan dan dua dokter bedah berstatus PNS, serta seorang dokter penyakit dalam dari luar Solo," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyatakan, proses pembangunan RSUD Semanggi berjalan dengan lancar. Pembangunan dilaksanakan sejak 2017 dan ditargetkan selesai Mei 2019. Total anggaran mencapai Rp 192 miliar yang berasal dari APBD Kota Solo.

Siti memperkirakan kebututuhan tenaga untuk RSUD Semanggi sebanyak 150 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan, tenaga medis, dokter spesialis hingga tenaga kebersihan. Jumlah tersebut sesuai dengan aturan rumah sakit dengan tipe C. Mereka akan menjalani magang terlebih dahulu di RSUD Ngipang sebelum ditempatkan di RSUD Semanggi.

"RSUD Semanggi kan masuk tipe C. Untuk tahun pertama akan melayani kapasitas 100 tempat tidur. Sesuai regulasi tenaganya sekitar itu," terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan rencana pemberian nama "Bung Karno" untuk RSUD Semanggi. Hal itu bertujuan agar masyarakat selalu ingat sang proklamator kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Wali Kota berharap agar jasa Presiden Sukarno terus dikenang oleh masyarakat. Serta sebagai wujud penghormatan kepada pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia. "Saya juga sudah izin kepada anaknya [Megawati Soekarnoputri] untuk menggunakan. Pasti diizinkan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement