REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Australia Hamim Jufri menyebutkan, kini ada tiga masjid Indonesia di Kota Melbourne, Australia. Masjid pertama yang dibangun yakni Masjid Westall di wilayah selatan Melbourne pada 1997.
“Waktu itu kita kumpul sama-sama berdiskusi untuk mencari solusi kebutuhan masjid. Berkonsultasi pula dengan konsulat Indonesia di Melbourne. Dalam diskusi itu disepakati diperlukan satu masjid yang bisa menjadi tempat bagi masyarakat muslim Indonesia melaksanakan ibadah shalat lima waktu dan pengajian-pengajian di akhir pekan,” jelasnya.
Setelah masjid berdiri, kata dia, banyak muslim khususnya Muslim Indonesia yang memanfaatkannya. Baik untuk shalat maupun menggelar berbagai pengajian.
“Pada saat itu terbentuk pula Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV) sebagai lembaga yang memayungi beberapa pengajian dan pemangku kepentingan masyarakat muslim Indonesia di sana,” kata Hamim. Ia pun sebelumnya menjabat sebagai Religious Affair IMCV.
Lebih lanjut dirinya bercerita, seiring waktu yang terus berjalan, kebutuhan ibadah Muslim Indonesia di wilayah lain semakin besar. Khususnya bagi mereka yang berada di utara serta barat Melbourne, sebab untuk datang ke Masjid Westall jaraknya mencapai 50 sampai 60 kilometer.
Atas dasar itu, sekitar 2009 sampai 2010, IMCV mendirikan masjid Indonesia kedua bernama Masjid Surau Kita di daerah utara Melbourne. Kemudian dua tahun berikutnya, sekitar 2011 hingga 2012 masjid ketiga yang dinamakan Baitul Ma’mur didirikan di barat Melbourne.
“Sekarang setiap masjid memiliki Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) masing-masing. Dengan kegiatan-kegiatan ke-Islaman beragam, menyongsong ramadan ini, berbagai kegiatan juga disiapkan, ketiga masjid akan jadi pusat,” ujar Hamim.