REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pos Indonesia (Persero) menghadirkan layanan 'Posgiro Mobile' yang diluncurkan di Kantor Pos Bandung Jalan Asia Afrika, Jumat (15/3). Menurut Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Ihwan Sutardiyanta, PT Pos membuat layanan 'Posgiro Mobile' agar konsumen bisa mengakses layanan dengan mudah.
Ihwan mengatakan, potensi transaksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri cukup tinggi. Selama ini, TKW yang sudah biasa bertransaksi di PT Pos saja, untuk layanan remitansi perbulannya sekitar 300 ribu transksi. Untuk setahun, nilainya sekitar Rp 15 triliun.
"Artinya, mereka yang selama ini menggunakan layanan konvensional nilainya Rp 15 triliun. Padahal, potensinya bisa mencapai Rp 118 triliun," ujar Ihwan kepada wartawan.
Melihat potensi yang sangat besar, menurut Ihwan, PT Pos harus lebih aktif dengan membuat layanan Posgiro Mobile ini. "Kan kalau selama ini kami pasif hanya menuggu orang datang ke pos," katanya.
Saat ditanya terkait targetnya pertumbuhan transaksi dengan adanya layanan ini, Ihwan mengatakan, ia belum menetapkan target karena masih tahap awal jadi perlu sosialisasi. PT Pos, akan mencoba dulu ke beberapa negara. Misalnya ke Taiwan dan Hongkong.
"Kami coba dulu eksperimen ke negara tersebut sambil kita lihat aplikasinya untuk diperbaiki agar sempurna jadi bisa tumbuh lebih besar lagi," katanya.
Nilai investasi layanan baru ini, menurut Ihwan, tak terlalu mahal. Yakni, hanya sekitar Rp 5 miliar untuk pengembangan awal. "Sebenarnya, invetasi yang besar ada untuk porsi marketing," katanya.
Ihwan menjelaskan, Posgiro mobile sendiri adalah platform digital berbasis rekening giropos yang diberikan kepada pemilik rekening. Sehingga, dapat mengakses layanan Giropos dan layanan keuangan lainnya secara mobile.
"Dengan Posgiro Mobile, pelanggan jadi tak perlu datang ke kantor dan antri di loket. Mereka, cukup menggunakan HP bisa bayar-bayar apa saja, kirim uang hingga mengelola dananya di Rekening Giropos," katanya.