REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada Desember 2018 lalu, KH Ma'ruf Amin meluncurkan program Rombong ARBI yang merupakan akronim dari Program Pemberdayaan Ekonomi Keumatan Bangsa sebagai Arus Baru Ekonomi Indonesia. Program ini menjadi andalan Kiai Ma'ruf untuk dalam program ekonomi kerakyatan.
Menurut Ketua Umum Arus Baru Indonesia (ARBI), Lukmanul Hakim, yang mendapat amanah dari Kiai Ma'ruf untuk mengomandoi program Rombong ARBI, program ini sudah diluncurkan dan diresmikan langgsung oleh cawapres KH Ma’ruf Amin di Rancaekek Bandung, beberapa waktu lalu.
Program pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat yang dikemas dalam program Rombong ARBI ini merupakan program karya nyata. Dan, masyarakat tidak perlu modal awal alias modal nol rupiah untuk dapat memulai berwirausaha baik dibidang pertanian, perkubunan, sampai pada usaha kecil dan
Tahap pertama, kata Lukmanul, telah diluncurkan 5.000 Gerobak Rombong ARBI untuk wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Jumlah ini akan ditingkatkan hingga menyentuh ke wilayah lain. Bahkan, ada beberapa pihak tertarik dengan program Rombong tersebut dan berjanji akan ikut berpartisipasi.
Sehingga, kata Lukmanul, program Rombong ARBI akan semakin berwarna dan bervariasi. Sifatnya fleksibel bisa untuk wirausaha apa saja tergantung skil yang dimiliki masing-masing calon wirausahawan.
“Kami semakin optimis ada beberapa pihak yang berminaat mendukung program Rombong ARBI. Jadi, masyarakat tak perlu cemas dan khawatir soal modal awal. Ini benar-benar program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan modal nol rupiah. Modal utamanya hanya tekad dan kemauan keras untuk berusaha. Itu saja, kok,” kata Lukmanul melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Ahad (17/3).
Lukmanul berharap, program Rombong itu bisa dilaksanakan dan berjalan serta diwujudkan di masyarakat. Program Rombong Arbi besutan KH Ma'ruf Amin ini sudah dimasukan kedalam Nawacita 2 Program Jokowi -Ma'ruf Amin.
"Insya Allah kita sudah persiapkan konsepnya dengan matang dan siap di implementasi secara nasional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan umat', kata Lukmanul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika