Senin 18 Mar 2019 15:00 WIB

Manajemen Remaja Masjid akan Diperkuat

DMI akan melakukan pendampingan guna perkuat manajemen remaja masjid.

Rep: Rahma Sulitya/ Red: Agung Sasongko
Plt Sekjen PP Dewan Masjid Indonesai (DMI) Arief Rosyid memberikan sambutan pada acara soft-launching 1 Keluarahan 1 Remaja Masjid di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (17/3).
Foto: Republika/Prayogi
Plt Sekjen PP Dewan Masjid Indonesai (DMI) Arief Rosyid memberikan sambutan pada acara soft-launching 1 Keluarahan 1 Remaja Masjid di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Organisasi remaja masjid semakin hari memang sudah semakin memudar, bahkan sudah hampir tidak terdengar suara maupun kegiatannya. Melihat ini, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menginginkan adanya perbaikan lebih baik lagi terhadap manajemen organisasi remaja masjid di seluruh Indonesia, yang akan dimulai dari ibu kota terlebih dahulu.

Minimnya kemampuan manajemen organisasi remaja masjid, dikatakan Juru Bicara DMI, Muhammad Novar Akbar, menjadi salah satu alasan mengapa tidak banyak masjid memiliki organisasi remaja masjid yang tangguh dan profesional. Dengan program ‘Satu Kelurahan, Satu Remaja Masjid’ ini, di dalamnya termasuk pendampingan manajemen organisasi.

Baca Juga

“DMI mendorong untuk terciptanya manajemen organisasi remaja masjid yang baik dan tentunya perlu berkolaborasi dengan beberapa pihak terkait,” jelas Novar.

Keberadaan remaja masjid ini merupakan hal yang sangat penting dan perlu dibesarkan lagi, mengingat remaja merupakan akar-akar dari generasi penerus bangsa. Menyoal keagamaan, mereka harus dibuat peka dalam mengurus masjid-masjid yang ada di sekitar mereka, kemudian bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri.

“Remaja diharapkan nantinya, bisa menjadikan masjid sebagai pencari solusi di masyarakat. Jadi bukan hanya dimakmurkan, tetapi masjid juga bisa memakmurkan masyarakat sekitar,” papar Novar.

Untuk diketahui, Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan segera meluncurkan program yang bertajuk ‘Satu Kelurahan, Satu Remaja Masjid’. Pihaknya bekerja sama dengan lembaga remaja masjid dari keempat rumah ibadah seperti Pemuda Hijrah Bandung, Pemuda Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta (Riska), Pemuda Masjid Cut Meutia Jakarta (Ricma), Pemuda Masjid At-Tin (Prisma) dan Pemuda Masjid Jogokaryan Yogyakarta.

Jadi, untuk satu kelurahan akan memiliki minimal satu lembaga remaja masjid yang bagus seperti. Dalam program ini, DMI memilih satu remaja dari lima wilayah DKI Jakarta. Nantinya kelima calon kader ini yang akan diberikan pelatihan oleh DMI yang bekerja sama dengan empat organisasi masjid, yang manajemennya sudah berjalan lebih baik.

Pelatihan yang diberikan meliputi soal bagaimana memunculkan potensi sumber daya manusia (SDM), serta membuat manajemen organisasi yang bagus untuk remaja masjid. Selain itu, pembahasan juga seputar konten dan pendanaan.

DMI nantinya akan mengevaluasi setiap tiga bulan sekali bagaimana program pendampingan itu berjalan. Jika nantinya lima remaja terpilih itu sukses atau mencapai target pelatihan, maka DMI akan mencari masjid lainnya yang perlu dibantu dalam membentuk organisasi remaja masjid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement