Rabu 20 Mar 2019 16:16 WIB

Begini Kondisi Gunung Rinjani Pascagempa

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengevaluasi ulang rencana buka jalur pendakian.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Kondisi Gunung Rinjani saat tim gabungan melakukan survei lapangan pada Sabtu (16/3).
Foto: Dokumen Balai TNGR
Kondisi Gunung Rinjani saat tim gabungan melakukan survei lapangan pada Sabtu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono mengatakan, tim gabungan dari Balai TNGR, Basarnas, BPBD, trek organizer, hingga porter, sedang melakukan survei lapangan. Ini dilakukan untuk mengecek kondisi Gunung Rinjani saat gempa melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Ahad (17/3) sekira pukul 15.00 WITA.

Sudiyono menyebutkan, terdapat dua tim yang sedang berada di Gunung Rinjani. Satu tim yang terdiri atas 28 orang mendaki melalui jalur pintu pendakian Senaru di Lombok Utara. Sedangkan, tim kedua yang terdiri atas 44 orang mendaki melalui jalur Sembalun yang berada di Kabupaten Lombok Timur.

Baca Juga

Saat gempa terjadi, kata Sudiyono, kedua tim sedang berada di Plawangan Sembalun dan Plawangan Senaru. Plawangan merupakan titik terakhir bagi pendaki sebelum mencapai puncak Gunung Rinjani.

"Ketika gempa, seluruh tim langsung turun menyelamatkan diri dan alhamdulillah tidak ada yang menjadi korban," ujar Sudiyono kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (20/3).

Sudiyono menjelaskan, survei lapangan merupakan salah satu langkah yang diambil Balai TNGR sebagai gambaran untuk membuka kembali jalur pendakian Gunung Rinjani melalui pintu Sembalun dan Senaru yang sudah ditutup sejak gempa pada akhir Juli 2018. Rencananya, Balai TNGR akan membuka kembali jalur pendakian Sembalun dan Senaru pada April mendatang.

Namun, kata Sudiyono, kejadian gempa yang kembali menyapa Lombok pada Ahad (17/3), membuat Balai TNGR melakukan evaluasi ulang terkait rencana pembukaan jalur pendakian.

"Kita masih lihat perkembangan dampak gempa kemarin seperti apa karena kita tidak tahu apakah tanah sudah stabil atau belum," kata Sudiyono.

Sudiyono mengatakan, Balai TNGR sedang mengolah hasil survei lapangan yang dilakukan pada Ahad (17/3). Berdasarkan laporan sementara, tim survei menyampaikan masih banyak terjadi longsor di Gunung Rinjani.

"Saat gempa kemarin terjadi, tim survei mengatakan terdengar suara gemuruh, artinya banyak longsoran dari atas, ditambah musim hujan yang masih terjadi, tentu akan kita evaluasi bersama," ucap Sudiyono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement