Jumat 22 Mar 2019 20:34 WIB

PT Len Industri Raih Pendapatan Rp 5,3 Triliun di 2018

Bisnis sistem transportasi menjadi yang paling dominan menyumbangkan total pendapatan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Jajaran manajemen Len Incorporated secara simbolis bersama Wakil Bupati Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan, melakukan penanaman pohon kopi.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Jajaran manajemen Len Incorporated secara simbolis bersama Wakil Bupati Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan, melakukan penanaman pohon kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kinerja perusahaan PT Len Industri pada 2018, menunjukkan kinerja sangat positif. Pada 2018, Len Industri membukukan pendapatan sebesar Rp 5,3 triliun atau meningkat 25,5 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,25 triliun. Sedangkan laba bersih tercapai Rp 133 miliar atau meningkat 117 persen dari tahun 2017 yang sejumlah Rp 61 miliar

“Alhamdulillah kita selesaikan tahun 2018 dengan sangat baik,” ujar Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri Priadi Ekatama Sahari, saat melakukan penanaman 15 ribu bibit Pohon Kopi Gambung di Desa Mekasari Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, pada Jumat (22/3).

Eka mengatakan, bisnis Sistem Transportasi menjadi yang paling dominan menyumbangkan 68 persen dari total pendapatan perusahaan. Diikuti oleh Lini Bisnis ICT sebesar 13,4 persen, Elektronika Pertahanan sebesar 9,82 persen, Renewable Energy sebesar 6 persen, serta Sistem Navigasi sebesar 1,4 persen. 

Hasil positif di atas, kata dia, dicapai karena adanya keselarasan antara lini bisnis Len Industri dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah, khususnya dalam bidang transportasi dan telekomunikasi. Hal ini memberikan angin segar terhadap peluang pertumbuhan pasar untuk lini bisnis ini. 

Terealisasinya sinergi antar BUMN selama 2018, kata dia, mulai memperkuat kekompakan serta keselarasan dalam mendukung program pembangunan infrastruktur. "Ini tercermin dari keberhasilan penyelesaian proyek-proyek strategis secara tepat waktu, yakni LRT Sumatera Selatan dan Sky Train Bandara Internasional Soekarno Hatta," katanya.

Menurut Eka, sinergi akan menjadi tonggak dimulainya peluang tindak lanjut kerjasama penyelesaian proyek sejenis di wilayah kota-kota besar lainnya, bahkan optimistis untuk level internasional. Proyek strategis berjalan lainnya adalah LRT Jabodebek, LRT Jakarta, serta Proyek Palapa Ring Paket Tengah yang belum lama ini sudah beroperasi. “Tol Langit” yang menghubungkan 17 kota/kabupaten di Indonesia Bagian Tengah ini sudah ada Telkom dan Lintasarta yang memanfaatkan jaringan (serat optik) tersebut. 

Eka menilai, tahun politik tidak boleh menjadi halangan, namun harus dijadikan sebagai peluang secara profesional untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan. "Opportunity baik regional maupun global, bisnis operation and maintenance, serta bisnis investasi masih akan mewarnai kinerja tahun 2019 ini," katanya.

Menurut Eka, kegiatan penanaman pohon kopi ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Sekaligus mengenalkan, mengembangkan, dan melestarikan produk hasil bumi daerah Mekarsari, khususnya Kopi Gambung. 

"Kegiatan-kegiatan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) kita programkan agar dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat maupun lingkungan hidup setempat,” katanya.

Eka mengatakan, Desa Mekarsari bisa menjadi Desa Binaan PT Len Industri sebagai salah satu pelaksanaan Program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Desa ini akan memiliki potensi yang dapat lebih dikembangkan lagi.

Ketua LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Mekarsari  Nana Wiharna mengatakan, sekitar 380 KK disini punya mata pencaharian sebagai petani dan buruh tani kopi dan teh. Daerahnya pun, termasuk lahan hutan lindung Perhutani, dimana Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dan LMDH setempat sudah melakukan NKK (Naskah Kesepakatan Kerjasama) untuk pertanian kopi. 

"Pengolahan lahan dilakukan masyarakat dan kemudian akan bagi hasil 15 persen dari hasil panen kepada pemilik lahan,” katanya.

Kopi hasil perkebunan Desa Mekarsari dikenal dengan nama merek Kopi Kerkhoven . Nama tersebut diambil dari nama tokoh Rudolph Eduard Kerkhoven, seorang perintis dan pembangun Perkebunan Teh Gambung pada masa kolonial Belanda. 

Produk lain dari desa yang terletak di Gunung Tilu ini yakni teh Gambung, air mineral kemasan Gambung dan keripik daun teh Sam Sam Chips yang sudah di jual hingga ke luar Pulau Jawa. Selama ini usaha pemasaran dilakukan secara online melalui social media.  

CSR PT Len Industri yang mengusung tagline “Go Green, Go Smart, Go Welfare” dengan visinya “Maju Bersama Masyarakat Mewujudkan Kehidupan Harmonis dan Sejahtera”, merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya agar menjadi komitmen dan tanggung jawab perusahaan dalam menerapkan kebijakan usaha. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement