REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters pada Jumat mengatakan bahwa dia tidak meminta Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk berhenti memperlihatkan tayangan penembakan di Christchurch pekan lalu dalam kampanyenya. Hal itu karena dia mengetahui bahwa penayangan tersebut telah dihentikan.
"Tidak, saya tidak meminta karena saya merasa tidak perlu melakukannya, sebab mereka sudah tidak melakukannya lagi," kata Peters kepada wartawan dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam, tempat dia bertemu dengan Erdogan.
Dalam serangkaian kampanye pekan lalu termasuk pada Kamis, Erdogan mempertontonkan rekaman penembakan Selandia Baru yang disebarkan oleh pria bersenjata di Facebook. Tindakan tersebut memicu perselisihan diplomatik di antara kedua negara.
Peters mengatakan Erdogan memastikan bahwa warga negara yang datang ke Turki akan disambut dengan baik seperti sebelumnya. Dia juga mengatakan bahwa semua kesalahpahaman antara Selandia Baru dan Turki telah diselesaikan.