REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Foto Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengenakan hijab dan sedang memeluk seorang Muslimah di Christchurch dipampang di gedung tertinggi dunia, Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (22/3) malam. Di atas potret dirinya tertulis kata “Damai”.
Dilaporkan laman New Zealand Herald, sosok Ardern memang sedang menjadi sorotan pascainsiden penembakan dua masjid di Christchurch pada Jumat pekan lalu. Kejadian itu menyebabkan 50 orang meninggal.
Selaku tokoh yang memimpin Selandia Baru, Ardern mengutuk serangan terhadap masjid di Christchurch. Dia menggambarkan insiden itu sebagai serangan teroris. Ardern bahkan telah bersumpah tidak akan menyebut nama pelaku penembakan karena salah satu motivasinya memang mencari popularitas.
Dia mengajak masyarakat untuk menyebut dan mengingat nama para korban dibandingkan harus melafalkan nama pelaku. Sebagai bentuk empati, pada Jumat kemarin, dia menghadiri proses Shalat Jumat perdana pascainsiden penembakan yang digelar di Hagley Park.
Ardern datang dengan mengenakan hijab dan pakaian serba hitam. Dia pun sempat berpidato dan membukanya dengan mengucapkan “Assalamualaikum”.
Dalam pidatonya, Ardern mengutip perkataan Nabi Muhammad SAW, yakni orang-orang yang beriman dalam kebaikan, belas kasih, dan simpati seperti satu kesatuan tubuh. "Ketika ada bagian tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh merasakan sakit. Selandia Baru berduka dengan para korban, kita adalah satu," ujarnya.
Sikap Ardern sejak terjadinya insiden penembakan dua masjid di Christchurch menuai banyak pujian dari banyak negara-negara Muslim, termasuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dia dinilai merangkul dan berbagi kesedihan dengan komunitas Muslim di negaranya.