REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, saat ini pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK relatif tidak ada masalah. Untuk mengantisipasi masalah koneksi maupun listrik, Disdik menyediakan posko hingga tingkat kecamatan.
"Kami punya server 1.151 dan semua sudah tersinkronisasi dengan baik. Hari ini relatif tidak ada trouble. Kalau pun ada trouble kami siap ada posko di tiap kecamatan, sehingga kalau ada trouble langsung bergerak dengan cepat ke lokasi," ujar Ratiyono saat dihubungi wartawan, Senin (25/3).
Ia menjelaskan, UNBK berlangsung tengah di 578 SMK negeri dan swasta. Termasuk peserta inklusi yakni murid berkebutuhan khusus misalnya tuna netra yang menggunakan huruf braile.
Ratiyono menjelaskan, posko itu untuk mengatasi ketika ada permasalahan atau trouble pada saat pelaksanaan UNBK. Posko disediakan di tingkat provinsi hingga kecamatan. Diantaranya satu posko di Dinas Pendidikan, 11 posko di Suku Dinas Pendidikan, dan sejumlah posko di rayon untuk tingkat kecamatan.
"Sehingga semuanya siap bergerak ketika ada trouble, semua saling membantu dan ada tim yang bisa menyelesaikannya secepatnya," kata Ratiyono.
Ia memaparkan, untuk ketersediaan listrik, PLN sudah berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan UNBK. Menurut Ratiyono, PLN memastikan agar tidak ada gangguan listrik selama berlangsungnya UNBK.
Ia menambahkan, jumlah peserta UNBK seluruh DKI sebanyak 69.407 siswa. Pelaksanaan UNBK tingkat SMK mulai 25-28 Maret 2019. Ia mengatakan, siswa yang sakit atau beralasan tidak bisa mengikuti UNBK sesuai jadwal akan ada ujian susulan pada 15-16 April 2019.
"Soal (UNBK)-nya berbeda ya, harus beda lah, tapi tingkat kesulitannya sama soalnya beda," kata dia.
Ratiyono mengatakan, UNBK untuk tingkat SMA/MA dilaksanakan pada 1,2,4 dan 8 April 2019. Sementara UNBK tingkat SMP/MTs akan dilaksanakan pada 22-25 April nanti.