Selasa 26 Mar 2019 09:07 WIB

Masih Ada Daerah Belum Terjangkau Sinyal di NTT

Untuk NTT, pemerintah sedang fokus membangun Base Transceiver Station (BTS).

Red: Andi Nur Aminah
Pembangunan menara BTS (ilustrasi)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Pembangunan menara BTS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mengatakan, masih ada daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belum terjangkau sinyal internet. "Masih ada, desanya belum semua terjangkau sinyal. Nanti kita akan upayakan semuanya. Saya kan baru bekerja tahun kelima, tetapi sudah banyak yang kita lakukan," katanya di Ende, Flores, Selasa (26/3).

Dia mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan seputar desa 3T di NTT yang belum terjangkau layanan sinyal. Khusus untuk NTT, dia mengatakan pemerintah fokus membangun Base Transceiver Station (BTS) di wilayah perbatasan seperti di Kabupaten Belu. Karena Presiden Joko Widodo menginginkan pelayanan internet pada pos lintas batas harus lebih bagus dari negara tetangga.

Baca Juga

Menurut dia, yang sudah dilakukan pemerintah selama ini adalah membangun Palapa Ring. Pembangunan tersebut sudah hampir selesai, tetapi Kalimantan bagian barat dan Kalimantan bagian Timur belum terhubung. 

Rudianrara mengatakan, dua daerah perbatasan ini belum bisa dibangun karena untuk menyambung ke dua wilayah ini, harus melewati bawah laut Pulau Jawa. "Kami berpikir untuk menghubungkan wilayah ini. Kalau sudah tersambung di sepanjang perbatasan, itu akan lebih bagus lagi," katanya.

Tetapi yang saat ini belum selesai, harus kita lanjutkan karena fundamen sudah diletakkan dan lima tahun ke depan sudah harus selesai dibangun. Dia menambahkan, apa yang sudah dilakukan pemerintah saat ini menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat Indonesia untuk akses internet, yang dianggap tidak layak secara bisnis. "Kalau operator mau masuk dia hitung dulu. Ada bisnisnya atau tidak, baik modal atau tidak. Pemerintah tidak bisa melakukan itu, dan ini hanya solusi yang dilakukan pemerintah sambil menunggu satelit kita sendiri," katanya.

Jikalau satelit sudah ada, maka semua sekolah, kantor desa, polsek, koramil, puskemas, rumah sakit di seluruh Indonesia akan terhubung dengan internet. Kecepatannya pun sangat tinggi tapi dengan biaya murah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement