REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Patrick Shanahan telah menyetujui anggaran senilai 1 miliar dolar AS untuk membangun tembok perbatasan antara AS dan Meksiko, Selasa (26/3). Tembok akan dibangun dengan tinggi 5,5 meter dan panjang 92 kilometer.
“Shanahan memberi wewenang kepada Komandan Korps Insinyur Angkatan Darat AS untuk mulai merencanakan dan mengeksekusi dukungan hingga 1 miliar dolar AS kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Patroli Bea Cukai dan Perbatasan,” kata Pentagon.
Menurut Pentagon, langkah tersebut bertujuan mendukung deklarasi darurat nasional pada 15 Februari di perbatasan selatan AS. Selain membangun tembok, dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan penerangan di perbatasan Yuma dan El Paso.
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan keadaan darurat nasional. Hal itu dilakukan agar pemerintahannya memperoleh dana pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko tanpa persetujuan Kongres.
Pada Desember tahun lalu, Trump mengajukan dana sebesar 5,7 miliar dolar AS untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko. Namun, rancangan anggaran itu ditolak Kongres dengan alasan pemborosan. Selain itu, pembangunan tembok juga dianggap tak sesuai dengan moral AS.
Namun, Trump berkukuh memperoleh dana tersebut. Kongres pun mempertahankan pendiriannya. Akibat tarik ulur tersebut, AS harus mengalami penutupan parsial pemerintah atau shutdown selama lebih dari satu bulan. Itu merupakan shutdown terlama sepanjang sejarah AS.
Guna menghindari terjadinya shutdown kembali, House of Representative menyutujui anggaran sebesar 1,4 miliar dolar AS bulan lalu. Namun, dana tersebut bukan untuk membangun tembok, melainkan kebutuhan keamanan di wilayah perbatasan AS-Meksiko.