In Picture: KPK Tunjukkan Uang Suap Rp 8.4 Miliar dari OTT Bowo Sidik
KPK menetapkan politikus Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso sebagai tersangka. .
Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Mohamad Amin Madani
Penyidik KPK memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Penyidik KPK memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan bersama penyidik KPK memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan bersama penyidik KPK memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan bersama Juru Bicara KPK Febri Diansyah memberikan keterangan saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan bersama penyidik KPK memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik KPK memperlihatkan barang bukti uang sebesar 8,4 Miliar saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan anggota DPR RI 2014-2019 Komisi VI, Bowo Sidik Pangarso sebagai tersangka dugaan suap terkait dengan kerja sama pengangkutan bidang pelayaran untuk kebutuhan distribusi PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) dengan PT Humpus Transportasi Kimia (HTK).
Selain Bowo, KPK juga menetapkan dua tersangka lainnya yakni pihak swasta Indung sebagai penerima suap dan Marketing Manager PT HTK, Asty Winasti sebagai pemberi suap.
Advertisement