Jumat 29 Mar 2019 06:45 WIB

New York Alami Darurat Wabah Campak

Sepanjang tiga bulan terakhir separuh dari 300 kasus campak di AS terjadi di New York

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Christiyaningsih
Vaksin Campak (ilustrasi)
Foto: topnews.in
Vaksin Campak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Sepanjang tiga bulan terakhir, setidaknya 300 orang menderita penyakit campak di 15 negara bagian Amerika Serikat (AS). Dari jumlah kasus itu, hampir separuhnya terjadi di Rockland, New York.

Serangan wabah terhadap warga AS telah terjadi dalam waktu enam bulan terakhir. Alhasil pejabat setempat menetapkan wabah campak yang tengah melanda sebagai keadaan darurat. Seiring penetapan status itu, pemerintah melarang warganya yang tidak mendapat vaksinasi untuk mengunjungi tempat-tempat umum.

Baca Juga

“Siapapun yang berusia di bawah 18 tahun dan tidak mendapat vaksinasi campak dilarang untuk berada di tempat umum sampai kondisi darurat berakhir dalam 30 hari. Atau, jika mereka sudah mendapat suntikan vaksin,” kata Eksekutif Daerah Rockland, Ed Day, sebagaimana dilansir VOA Jumat (29/3).

 

Tempat-tempat umum yang dimaksud yakni pusat perbelanjaan, restoran, bus, dan kereta api. Polisi tidak akan meminta catatan vaksinasi. Akan tetapi orang tua akan dikenakan denda sebesar 500 dolar AS dan enam bulan penjara jika menolak untuk memberikan vaksin terhadap anaknya.

 

Ed Day mengungkapkan terdapat masalah yang dihadapi pemerintah dalam memberikan pemahaman terhadap orang tua akan bahaya dari penyakit campak. Padahal, penyakit itu bisa berakibat pada komplikasi penyakit dan bahkan berujung pada kematian.

Meski telah diberikan sosialisasi, kesadaran orang tua untuk memberikan vaksi terhadap anak-anak mereka amat rendah. “Bagaimana dengan bayi yang ada di luar sana bersama orang tuanya? Bagaimana dengan mereka yang hamil dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah? Inilah yang harus kita perhatikan,” ujar dia.

Sebuah studi menemukan tarif vaksin di AS dinilai tinggi oleh sebagian warga. Sekitar 94 persen anak-anak di AS menerima dosis vaksin pertama yang dapat melindungi dari campak, gondong, dan berbagai penyakit lainnya. Akan tetapi, vaksin yang digunakan itu masih membutuhkan penguat termasuk vaksin khusus penyakit campak.

 

Di satu sisi, banyak orang tua yang meyakini vaksin dapat memicu autisme pada anak. Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan, anggapan tersebut tidak benar. Seorang dokter anak di Klinik Clevelend, Frank Esper mengatakan vaksin terbukti aman. “Vaksin ini terbukti aman. Kami sudah mengujinya dan mengikuti anak-anak yang telah menerima vaksin ini. Kami tahu seberapa aman mereka,” ujarnya.

Meski demikian, beberapa orang tua tetap tidak yakin. Ed Day pun menawarkan pemberian vaksin gratis kepada anak-anak yang belum mendapat vaksinasi sebagai langkah mengakhiri wabah campak di Rockland.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement