REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS--Sebagian besar wilayah Venezuela kembali mengalami pemadaman listrik. Surat kabar setempat Nacional melaporkan pemadaman listrik terjadi di 21 dari 22 wilayah.
Dilansir di kantor berita Rusia, TASS, Sabtu (30/3) belum diketahui penyebab pemadaman ini. Sebelumnya ketua oposisi Juan Guaido meminta pendukungnya untuk melakukan unjuk rasa atas seringnya pemadaman listrik yang terjadi di negara Amerika Latin itu.
Pada 7 Maret lalu ibukota Caracas dan 20 dari 23 negara bagian lainnya tidak memiliki pasokan listrik. Perusahaan listrik Venezuela mengatakan pemadaman terjadi karena kecelakaan di Pembangkit Listrik Tenaga Air Simon Boliviar.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menunduh pemadaman tersebut karena sabotase Amerika Serikat. Kementerian Luar Negeri AS membantah dengan keras terlibat dalam pemadaman tersebut.
Pada hari Senin Menteri Informasi Venezuela Jorge Rodriguez mengatakan negaranya mengalami pemadaman listrik. Rodriguez juga menyalahkan sabotase dalam pemadaman kali ini. Ia menyalahkan oposisi pemerintah atas insiden tersebut.
Krisis politik di Venezuela seamkin memburuk setelah Guaido sebagai ketua parlemen mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara. Guaido mendapat banyak dukungan dari negara-negara Barat dan Amerika Latin.