REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karya mengagumkan dengan warna-warni indah juga menghiasi beberapa bangunan megah yang dibuat umat Islam. Salah satunya,Menurut John L Esposito pada Sains-sains Islam, adalah Kubah Sulaiman di Jerusalem.
Pada awalnya bangunan itu memiliki desain polikrom. Bangunan ini juga berkilau warna emas di bagian luar dan dalam. Efek warna mozaik interior diperkaya lukisan kaligrafi di langit-langit dan disepuh. Motif tumbuhan diukir pada batang panjang warna hitam sehingga kontras dengan marmer putih.
Arsitektur semasa Dinasti Umayyah didominasi warna terang. Ini tampak pada bangunan Masjid Kordoba. Dinding masjid sangat kaya warna dilengkapi mozaik kaca. Warna biru cerah melengkapi bagian ubin.
Mozaik ubin dengan aneka warna banyak terdapat pada bangunan besar di kota-kota Islam dan biasanya terdiri dari tujuh warna. Dekorasi ubin di Masjid Biru, misalnya, memperlihatkan keberagaman yang sangat indah.
Di sekitar abad ke-8 hingga ke-11, mozaik ubin merupakan teknik sulit dan mahal. Butuh waktu lama untuk memotong dan menyesuaikan potongan-potongan kecil. Namun, pada abad ke-15 hadir teknik baru yang menggantikannya.
Menurut Esposito, unsur warna masih menentukan pilihan mozaik tadi. Ubin berbentuk seragam dilukis dengan pola yang menggunakan berbagai lapisan warna. Mozaik ubin semacam ini terkenal di Maghribi dan wilayah barat Islam.
Warna yang populer di kawasan timur era kekhalifahan, di antaranya biru. Sedangkan efek warna yang terbilang mengagumkan juga terdapat pada bangunan yang didirikan dinasti Mughal di India. Teknik yang dimunculkan berupa pualam putih yang dikombinasikan dengan warna batu bata. Dekorasi pada Istana Taj Mahal, dikerjakan dengan warna hitam yang kontras dengan pualam putih.