Rabu 03 Apr 2019 12:30 WIB

Rencana KEK Pangandaran Terganjal Administrasi

KEK Pangandaran direvisi agar tak hanya berkonsep KEK pariwisata.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rancangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangandaran terganjal masalah administrasi. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, KEK Pangandaran tak disetujui pemerintah pusat karena tak sesuai syarat. Yakni, KEK harus memiliki minimal dua potensi.

Menurut Emil, nenyiasati hal itu, Pemrov Jabar pun akan merevisi KEK Pangandaran yang semula berkonsep KEK pariwisata menjadi KEK pariwisata dan kemaritiman. "Kendala semacam itu wajar, Jabar belum memiliki KEK. Kan yang menyetujuinya bukan kami ada lintas kementerian," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan, Selasa petang (2/4).

Baca Juga

Menurut Emil, salah satu syarat KEK tidak bisa 100 persen pariwisata karena harus ada tambahan. "Kalau Pangandaran kan kemaritiman maka 80 persen pariwisata 20 persen tentang industri teknologi kemaritiman," katanya.

Emil mengatakan, KEK Pangandaran dan Cikidang jadi dua lokasi yang didorong untuk jadi KEK pertama di Jabar. Ia pun tak mempermasalahkan soal mana yang akan lebih dulu ditetapkan jadi KEK.

"Mana saja dua-duanya kan didorong. Ini masalah penjadwalan saja, administrasi. Jadi kita harus paham bayi pertama butuh penyesuaian setelah nanti lulus polanya akan lebih mudah," katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dengan adanya kendala pada KEK Pangandaran, kemungkinan besar Cikidang bakal jadi KEK pertama di Jabar. Menurutnya, Cikidang sudah memenuhi aspek administrasi dengan dua potensi yakni pariwisata dan pendidikan tinggi. Ia menargetkan, KEK Cikidang akan selesai pada September 2019 mendatang.

"Kalau mau diukur enam bulan lah, kalau start sekarang kita harapkan September bisa kita dapatkan KEK pertama di Jabar," kata Arief.

Arief pun berjanji mengawal perjalanan Jawa Barat memiliki KEK pertama. Ia, akan membuat tim khusus KEK Jabar yang ia ketuai sendiri.

"Saya janji akan kawal. Saya sudah instruksikan hari ini membuat tim khusus yang ketuanya Menpar untuk KEK Pariwisata di Kemenpar," katanya.

Kemudian, kata dia, baru nanti nanti maju ke Menko Perekonomian untuk Cikidang dan Pangandaran serta tujuh lokasi yang diusulkan akan dikawal oleh dirinya sendiri.

"Karena saya sangat ingin Jabar punya KEK. Saya sangat yakin provinsi pariwisata sebenarnya itu Jabar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement