Jumat 05 Apr 2019 16:00 WIB

Dalai Lama Puji Jacindra Ardern

PM Ardern dipuji atas sikapnya dalam merespons serangan ke masjid di Christchurch.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
PM Selandia Baru Jacinda Ardern
Foto: Republika
PM Selandia Baru Jacinda Ardern

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemimpin Budha asal Tibet, Dalai Lama, memberikan pujian terhadap Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Hal ini secara khusus ditujukan terhadap sikap Ardern dalam menghadapi insiden penembakan brutal yang terjadi di dua masjid di Christchurch yang membuat 50 orang tewas.

Menurut Dalai Lama, respons Ardern dalam menghadapi insiden yang terjadi di negaranya adalah sebuah contoh bagaimana kekerasan tidaklah diperlukan. Ia mengatakan, sikap dari perempuan berusia 38 tahun itu bekerja secara efektif dan menjadi solusi terbaik dalam kasus teror ini.

Baca Juga

Ardern telah dipuji secara luas atas sikap bijaksana yang ia miliki dalam menangani aksi teror di negaranya. Ia berusaha meyakinkan warga Muslim yang menjadi minoritas di Selandia Baru sekaligus korban dalam insiden tersebut bahwa mereka tidak sendiri.

Ardern juga secara tegas menyebut bahwa penembakan tersebut merupakan sebuah aksi terorisme di tengah kehidupan yang damai di Selandia Baru. Pujian dari masyarakat internasional berdatangan, khususnya dari komunitas Muslim di seluruh dunia.

Dari sikap Ardern, Dalai Lama tampaknya ingin memberikan contoh bahwa kekerasan dapat dilawan dengan kebaikan. Seperti halnya ia yang terus berupaya menemukan solusi atas konflik antara Tibet dan Cina sejak 1974.

Dalai Lama mengatakan, Cina dan Tibet dapat hidup berdampingan. Pemerintah di Negeri Tirai Bambu itu dapat membantu perekonomian masyarakat Tibet dan memperoleh pengetahuan dari mereka.

Pria berusia 83 tahun itu juga menekankan bahwa Tibet hanya ingin menjadi daerah yang otonom dan tidak berarti memerdekakan diri. Dalam sebuah pernyataan, Dalai Lama menyebut Cina dan Tibet dapat hidup bersama dalam semangat yang sama layaknya Uni Eropa.

Sejak 1959, Dalai Lama berada dalam pengasingan di India setelah upayanya melawan Pemerintah Cina gagal. Ia telah menunjukkan keinginan kuat untuk melakukan rekonsiliasi dengan Pemerintah Cina dan menyatakan keinginannya kembali ke Tibet.

Pemerintah Cina selama ini menyebut Dalai Lama sebagai pemberontak negara itu. Dalai Lama juga dikatakan berusaha menggunakan media Barat untuk menyebar fitnah terhadap mereka untuk mendorong kemerdekaan Tibet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement