REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang profesor dari Columbia University menilai Israel memiliki kesamaan dengan ISIS. Satu-satunya perbedaan Israel dengan ISIS menurut profesor tersebut adalah perbuatan Israel mendapatkan pembelaan.
Profesor bernama Hamid Dabashi mengungkapkan pernyataan tersebut melalui akun Facebook pribadinya. Hamid diketahui merupakan profesor dari Departemen Studi Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika di Columbia University.
Hamid menilai Israel dan ISIS sama-sama membuat kerusakan di Suriah dan mendeklarasikan area tersebut sebagai milik mereka. Dalam tulisannya, Hamid mengatakan kelompok teroris ISIS menghancurkan sebagian dari Suriah dan mendeklarasikan kekhalifahan di area tersebut.
Di sisi lain, Israel juga menunjukkan pola yang serupa. Israel menghancurkan sebagian dari Suriah dan mendeklarasikan area tersebut sebagai bagian dari negara mereka.
Hamid menilai Israel dan ISIS hanya memiliki satu perbedaan. ISIS, terang Hamid, tidak memiliki sekelompok kolumnis media berpenampilan rapi yang membela mereka. Sebaliknya, Israel 'memiliki' kolumnis-kolumnis zionis yang menutupi 'pakaian teroris' Israel.
Pernyataan Hamid di Facebook pribadinya ini menuai reaksi beragam. Beberapa mahasiswanya yang merupakan mahasiswa pro Israel tak segan untuk menunjukkan penolakan. Kelompok Students Supporting Israel bahkan mengecam pernyataan Hamid yang menyamakan Israel dengan ISIS.
"Pernyataan yang hina dan menijikan seperti ini tidak pantas datang dari seorang profesor di instutisi Ivy League," terang kelompok tersebut.