Sabtu 06 Apr 2019 05:11 WIB

Boeing Digugat

Boeing mengakui tragedi kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air karena software.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8
Foto: AP Photo/Mulugeta Ayene
Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa hukum keluarga korban tragedi jatuhnya Lion Air JT610 mengaku akan menggugat Boeing Co selaku produsen pesawat tersebut. Tindakan itu diambil usai Chief Executive Officer (CEO) Boeing Co mengakui tragedi nahas itu karena kerusakan perangkat lunak (software) sistem manuver pesawat.

Kuasa hukum keluarga korban C Priaardanto mengatakan, pihaknya akan tetap mengajukan gugatan perdata terhadap Boeing meski sudah ada permintaan maaf.

Baca Juga

“Perdatanya di amerika (gugatannya). Artinya kita bukan dari sisi pidananya ya ke Boeing itu sisi perdatanya dulu. Boeing harus mengganti kerugian kepada keluarga ahli waris,” ungkap Priaardanto, Jumat (05/4).

Ia juga menjelaskan, untuk jumlah angka yang akan dituntut kepada Boeing Co masih belum bisa ditaksir. Hal itu karena adanya perbedaan kesulitan yang dihadapi oleh masing-masing keluarga korban akibat kepergian anggota keluarganya.

Ia pun mencontohkan, tanggungan bagi keluarga korban yang menjadi janda karena kepergian suaminya dan terpaksa merawat anaknya sendiri. Tentu hal itu akan berbeda dengan korban yang hanya memiki tanggungan satu orang tua saja.

Nah Ini yang sedang akan kita hitung. Kita akan pakai akuntan publik profesional di Indonesia, kemudian data itu kita bawa ke Amerika, (lalu) diaudit lagi sama akuntan publik yang kita percaya di amerika,” tutur Priaadanto menjelaskan tahapan sebelum gugatan diajukan.

Selain gugatan perdata, Priaardanto mengakui, sebenarnya keluarga korban juga menginginkan gugatan secara pidana. “Tapi kita fokus perdata dululah. Kan ada keluarga yang ditinggalkan menjadi janda dan anaknya kecil-kecil itu supaya bisa melangsungkan hidupnya dulu,” tegasnya.

Ia pun menjelaskan, jika gugatan perdata sudah selesai maka pihaknya selaku kuasa hukum akan mengajukan gugatan pidana kepda Lion Air sebagai penyelenggara jasa dan Boeing Co selaku produsen pesawat. “Kan Boeing sekarang di Amerika sudah mulai di sidik juga,” kata dia.

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Boeing Co Dennis Muilenburg telah meminta maaf kepada keluarga korban atas kecelakaan fatal yang menimpa Ethiopian Airlines dan Lion Air JT610. Dia berjanji akan segera merilis piranti lunak (software) untuk sistem manuver pesawat yang menjadi penyebab kecelakaan.

"Kami meminta maaf atas nyawa yang hilang dalam kecelakan 737 belum lama ini. Kami tetap fokus pada keselamatan penumpang dan memastikan bahwa tragedi seperti ini tidak pernah terjadi lagi," ujar Muilenburg dalam sebuah rekaman video yang diunggah di akun Twitter @BoeingAirplanes, Kamis (5/4).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement