REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hubungan Front Pembela Islam (FPI) dan Partai Bulan Bintang (PBB) kembali memanas. Setelah sikap resmi PBB yang memutuskan mendukung Jokowi-Ma’ruf pada Januari 2019 lalu, sekarang muncul polemik pascasikap Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang ‘mengumbar’ chat-nya dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Alasan Yusril membeberkan isi percakapannya lewat Whatsaap (WA) itu sebagai upaya membela diri. Yusril menyampaikan, bahwa sebelumnya, HRS melalui Front TV telah memfitnah dirinya.
"Motif saya membela diri karena saya diserang sama Rizieq, itu saya beberkan (percakapan chat dengan HRS) karena Rizieq memfitnah dan memaki-maki saya di Front TV itu," kata Yusril saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (6/4) malam.
Atas tindakan Yusril itu, Sekjen Dewan Syuro FPI Habib Novel Bamukmin menyatakan seluruh anggotanya yang maju dari PBB wajib mengundurkan diri. Menurutnya seruan tersebut telah dilakukan FPI menyusul sikap PBB yang mendukung pasangan capres no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Caleg PBB dari FPI terhitung setelah dari hasil rakornas PBB di salah satu hotel di Ancol pada tgl 27 januari 2019 yang menghasilkan rekomendasi mendukung 01 maka jelas otomatis FPI yang menjadi caleg di PBB sudah mengundurkan diri semua," katanya.
Selanjutnya, Novel mempertanyakan anggota FPI yang baru saja mengundurkan diri dari PBB, seorang simpatisan atau anggota, menyusul polemik yang terjadi antara Yusril Ihza Mahendra dengan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).
Dia menegaskan, jika terbukti anggota FPI, maka pihaknya akan memberi sanksi berupa pemecatan kepada anggota terkait. "Setelah hasil rakornas DPP PBB maka otomatis wajib FPI mengundurkan diri dari PBB bagi yg tidak mengundurkan diri diberi sangsi pemecatan," tegasnya.
Dia menyebut Yusril mecoba memposisikan diri dangan HRS yang merupakan pemimpin masa aksi belas islam. Karena itu, lanjut dia, Yusril mendapat teguran dari Ketua Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII).
"Yusril dapat surat teguran dari DDII sebagai wadah salah satu lahirnya PBB, bahkan diancam pemecatan," katanya.
Namun, PBB menyatakan polemik yang terjadi antara Yusril Ihza Mahendra dan Habib Rizieq tidak akan berdampak bagi elektabilitas partai. Sebab, jumlah anggota FPI yang menjadi caleg dari PPB tidak lebih dari 10 orang.
Ketua Bidang Pemenangan PBB Sukmo Harsono menjelaskan masih ada beberapa anggota FPI yang bertahan sebagai caleg. Bahkan, Sukmo menyebut ada anggota FPI yang mengundurkan diri.
"Masih ada yang tetap caleg bahkan mundur dari FPI (Sekretaris FPI cabang Magelang)," kata Sukmo, Senin (8/4).
Sukmo menjelaskan, dukungan masyarakat terhadap PBB bukan hanya dari FPI saja. Dia menyatakan banyak kader dan caleg partai yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda.
"Dukungan PBB dari kader-kader PBB denag latar belakang banyak ormas, NU, Muhamadiah, Masyumi, Al Irsyad, Persis, GPI dan lain-lain," terangnya.
Di menceritakan, polemik antara Yusril dan HRS di mulai dari video yang ditayangkan Front TV. Menurutnya, dalam tayangan tersebut telah menyerang kehormatan Yusril, PBB dan Jokowi. "Kami sudah berikan hak jawab disertai alat bukti," katanya.
Sementara, Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noer mengklaim terdapat 50-an angota Front Pembela Islam (FPI) yang mengundurkan dari keanggotaan. Menurutnya, anggota FPI yang mengundurkan diri lebih memilih untuk mengabdi dan bergabung dengan PBB.
"Ada dua yang mundur dari PBB yaitu Habib Mukhsin Alatas dan Novel Bamukmin itu saja. Sedangkan, Ada 50 orang yang mundur dari FPI," kata Ferry, Senin (8/4).
Ferry menjelaskan anggota FPI yang mencalonkan diri sebagai caleg dari PBB sudah lama mengundurkan diri sebagai anggota FPI. Hal itu, lanjut Ferry, seusai dengan peraturan yang telah dikeluarkan FPI.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai siapa saja anggota FPI yang mengundurkan diri, Ferry merincikan beberpa nama yang tersebar di berbagai daerah pemilihan (Dapil).
"Di Sumut ada, Harian Sieregar caleg DPRD dapil 2 Medan, DPRD dapil Medan 3 terdapat Fikri Matondang, Burhan Burhan DPRD DKI dapil 7. Mereka ngak mundur dari PBB tapi mundur dari FPI," jelasnya.
Karena itu, lanjut Ferry, polemik yang terjadi antara Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dengan imam besar FPI tidak akan berpengaruh terhadap internal partai.