Selasa 09 Apr 2019 17:00 WIB

Korban Banjir Baleendah Masih Bertahan di Pengungsian

Kondisi banjir Baleendah yang naik turun buat pengungsi memilih bertahan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Warga terdampak banjir beraktivitas di lokasi pengungsian Gedung Inkanas, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga terdampak banjir beraktivitas di lokasi pengungsian Gedung Inkanas, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Banjir di tiga kecamatan yaitu Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang masih merendam pemukiman dan fasilitas umum dan sosial, Selasa (9/4). Ketinggian banjir relatif bervariasi dari 10 cm hingga 2 meter lebih. Terlebih hujan deras terjadi Senin (8/4) kemarin.

Kondisi tersebut membuat 113 Kepala Keluarga (KK) atau 346 orang dari Kelurahan Andir dan Kelurahan Baleendah mengungsi di pengungsian Gedung Inkanas. Mereka berasal dari RW 09, 08, 07, 06 dan 10 Kampung Jambatan, Kelurahan Andir, Baleendah.

Baca Juga

Koordinator pengungsi Gedung Inkanas Baleendah, Taryana, mengatakan para pengungsi sudah menempati pengungsian sejak dua pekan lalu. Sebab kondisi banjir yang turun naik membuat para pengungsi untuk tetap bertahan.

"Rumah yang terendam di Andir kurang lebih sebanyak 4.000 rumah. Dengan ketinggian air 50 cm hingga 3 meter. Di Kelurahan Baleendah, jumlahnya lebih dari 2.500 rumah," ujarnya, Selasa (9/4).

Ia mengatakan, akibat banjir banyak warga yang tidak bisa masuk kerja atau berdagang. Dirinya mengaku tidak mengetahui kapan banjir akan surut. Sebab kondisi cuaca yang masih sering terjadi hujan.

"Harapannya banjir bisa segera surut. Seenaknya tinggal di pengungsian lebih enak di rumah sendiri," katanya.

Berdasarkan pantauan, pemukiman warga, fasilitas umum dan sosial di tiga kecamatan tersebut terendam banjir. Aktivitas masyarakat pun menjadi terhenti. Tidak hanya itu, akses jalan menuju Dayeuhkolot-Baleendah-Banjaran pun terputus akibat terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement