Rabu 10 Apr 2019 10:33 WIB

Jalan Dayeuhkolot-Banjaran Masih Belum Bisa Dilintasi

Ketinggian banjir di Dayeuhkolot-Banjaran namun mulai menurun.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Banjir yang merendam akses jalan di Dayeuhkolot-Banjaran mulai menurun dari hari sebelumnya. Meski begitu air masih tinggi dan brlum bisa dilintasi kendaraan roda dua dan empat, Rabu (10/4).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Banjir yang merendam akses jalan di Dayeuhkolot-Banjaran mulai menurun dari hari sebelumnya. Meski begitu air masih tinggi dan brlum bisa dilintasi kendaraan roda dua dan empat, Rabu (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT -- Banjir yang merendam pemukiman di tiga kecamatan yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Kabupaten Bandung masih terjadi. Akses jalan Dayeuhkolot-Banjaran yang masih terendam banjir, meski ketinggian banjir relatif menurun.

Berdasarkan pantauan, akses jalan di Dayeuhkolot tepatnya di depan pabrik Metro masih terendam banjir dengan ketinggian paha orang dewasa. Kendaraan roda dua dan empat pun masih belum bisa melintas. Namun, sebagian banjir di wilayah tersebut sudah ada yang surut.

Baca Juga

Sementara akses jalan di Dayeuhkolot, tepatnya di depan Masjid Ashopia masih terendam banjir dengan ketinggian paha orang dewasa. Dibandingkan kemarin, ketinggian banjir relatif menurun. Meski begitu kendaraan belum ada yang bisa melintas.

Beberapa pengendara motor memaksakan melewati jalur tersebut dengan cara didorong. Sebagian yang berhasil melintas bisa menyalakan motor. Namun sebagiannya lagi ada yang mogok karena terendam.

Salah seorang warga Kampung Ciputat, RT 04 RW 06, Kelurahan Baleendah, Ipan (28) mengaku rumahnya terendam banjir dengan ketinggian mencapai leher orang dewasa satu pekan lalu. Namun kondisinya saat ini ia mengaku belum tahu karena belum mengecek kembali.

"Terima saja (banjir) jadi biasa," ujarnya saat ditemui di Dayeuhkolot, Rabu (10/4). Ia mengungkapkan, banjir yang terjadi bagi sebagian orang menjadi ladang rezeki. Namun bagi sebagiannya lagi menjadi bencana.

"Saya mah biasa saja, soalnya mau melampiaskan mau ke mana," ungkapnya. Ia mengaku sedih dengan kondisi saat ini yang masih banjir namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Salah seorang pengendara motor, Tria mengaku nekad menerobos banjir seban harus mengejar waktu ke tempat kerja di Palasari, Dayeuhkolot. Ia sendiri mengaku berangkat dari Banjaran. "Banjir masih sepaha, nekad saja terobos soalnya mau kerja," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement