Rabu 10 Apr 2019 12:48 WIB

Soal Bagi-Bagi Amplop, Ini Respons DPP Golkar

Golkar memerintahkan calegnya untuk berkampanye secara sehat.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Muhammad Hafil
Tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso meninggalkan gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso meninggalkan gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini, Ace Hasan Syadzily menyatakan, Partai Golkar menjalankan proses Demokrasi yang sehat. Oleh karena itu, Ace enggan menanggapi polemik pernyataan Bowo Sidik Pangarso. Sebelumnya Bowo mengatakan, amplop yang disiapkan merupakan permintaan dari Nusron Wahid, Rabu (10/4).

"Kita serahkan ke proses hukum saja, yang pasti tidak ada kebijakan resmi seperti itu (bagi-bagi amplop) dari Partai Golkar," kata Ace kepada Republika.co.id.

Kemudian, politikus Golkar yang duduk di Komisi II DPR RI itu menyangsikan kebenaran pernyataan Bowo. Menurutnya, seseorang yang terkena OTT (Operasi Tangkap Tangan) selalu memiliki tendensi untuk melibatkan pihak lain.

Selanjutnya, Ace menjelaskan, Partai Golkar memerintahkan kepada seluruh caleg untuk menggunakan strategi pemenangan yang sejalan dengan aturan perundang-undangan. Menurutnya, soal detail strategi pemenangan, hal itu menjadi urusan masing-masing caleg.

Selain sebagai Ketua DPP Partai Golkar. Selaku juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace menegaskan, paslon 01 tidak memiliki strategi pemenangan dengan cara membagi-bagikan amplop.

Sebelumnya, Nusron menyangkal pernyataan Bowo Sidik. Nusron menegaskan bahwa ia tidak memerintahkan Bowo Sidik untuk menyiapkan amplop.

Di sisi lain, pengacara Bowo, Saut Edward Rajagukguk menjelaskan, pembagian amplop tersebut sejatinya akan digunakan dalam pemilihan legislatif, bukan dalam pemilihan presiden.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement