Rabu 10 Apr 2019 18:04 WIB

Kepolisian Turki Gagalkan Penyelundupan Buku 1.500 Tahun

Penyelundupan buku berusia 1.500 tahun terjadi di barat daya Turki.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Turki di jembatan Martir, Turki
Foto: AP
Bendera Turki di jembatan Martir, Turki

REPUBLIKA.CO.ID, DENIZLI -- Otoritas Turki tengah berupaya keras untuk menjaga warisan peradaban klasik mereka. Tidak hanya eksplorasi benda-benda bersejarah, tetapi juga melakukan penyelamatan benda bersejarah yang diselundupkan.

Belum lama ini, Kepolisian Turki menyita dua buah buku berusia 1.500 tahun dari seorang penyelundup barang antik di Provinsi Denizli di barat daya Turki. 

Baca Juga

Tim anti-penyelundupan dan kejahatan terorganisir Kepolisian Denizli menemukan buku-buku berwarna emas dan berukuran kecil itu dibungkus dengan tas nilon dan kain dalam sebuah mobil.  

“Polisi menahan dua tersangaka yang berusaha menjual buku-buku itu dan mereka dibebaskan sambil menunggu persidangan,” seperti dilansir Daily Sabah pada Rabu (4/10). 

Buku-buku itu terbuat dari daun papirus dengan penyepuhan emas. Setelah dilakukan penelitian oleh Fakultas Arkeologi Universitas Paukkale diketahun buku tersebut berusia 1.500 tahun. 

Buku-buku itu bersisi doa-doa untuk perlindungan dan diyakini dapat melinungi terhadap berbagai penyakit, atau dianggap sebagai jimat keberuntungan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement