Jumat 12 Apr 2019 01:43 WIB

TKN: PKH Turunkan Angka Kemiskinan

Data BPS pada September 2018, tingkat kemiskinan turun menjadi 9,66 persen.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Mukhamad Misbakhun
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Mukhamad Misbakhun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Mukhamad Misbakhun mengklaim Program Keluarga Harapan (PKH) sukses menurunkan angka kemiskinan. Dia mengatakan, tingkat kemiskinan turun menjadi 9,66 persen merujuk data Badan Pusat Statistik September 2018.

"Angka 9,66 persen ini secara akumulatif jumlah penduduk miskinnya itu dari 27 juta menjadi sekitar 25 juta. Artinya jumlah penduduknya bertambah tapi secara akumulatif mengalami penurunan jumlah masyarakat miskin," kata Misbakhun di Jakarta, Kamis (11/4).

Baca Juga

Menurut Misbakhun, banyak program yang telah digulirkan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan. Misalnya, dia melanjutkan, penyediaan lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran, termasuk conditional cash transfer seperti PKH. 

Misbakhun mengatakan, PKH merupakan program yang dianggap berhasil dan diakui oleh banyak pihak, termasuk Bank Dunia. Program itu, dia melanjutkan, termasuk yang mendapat penghargaan dari Bank Dunia sebagai upaya mengatasi kemiskinan yang sangat signifikan.

Misbakhun menjelaskan, PKH memuat skenario ganda untuk membantu keluarga miskin sekaligus memaksa anak-anak mereka tetap sekolah. Dia melanjutkan, skenario berdampak pada meningkatnya indikator indeks pembangunan manusia.

“Kemudian pelayanan kesehatan, bagaimana mengatasi stunting dan sebagaimnya sehingga dari sisi pelayanan kesehatan juga naik sehingga mau tidak mau PKH ini juga salah satu pendorong,” katanya. 

Misbakhun menyebutkan sejumlah data program ekonomi Jokowi dianggap erat kaitannya dengan pemerataan dan belanja social untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Dia mengatakan, pertumbuhan pada kisaran 5 persen itu diikuti dengan pemerataan. 

Menurut Misbakhun, inilah keberpihakan Jokowi kepada wong cilik. Pemerintah, dia mengatakan, bergerak mengatasi kemiskinan, kesenjangan sosial dan terus membangun pemerataan. 

"Pertumbuhan ekonomi 5,17 persen itu dalam rangka pemerataan terhadap seluruh masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement