Sabtu 13 Apr 2019 17:59 WIB

Jokowi-Ma'ruf Siap Wakafkan Diri untuk Rakyat Indonesia

Jokowi ingin masyarakat Indonesia sejahtera.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah simpatisan pasangan no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin memadati Konser Putih Bersatu di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/4).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah simpatisan pasangan no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin memadati Konser Putih Bersatu di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) mengaku siap mewakafkan dirinya bersama Ma'ruf Amin bagi rakyat Indonesia. Hal itu disampaikan Jokowi saat melakukan kampanye terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (13/4).

"Saya dan Kiai Ma'ruf Amin sepakat untuk mewakafkan diri kami berdua untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi dalam orasi politiknya di SUGBK.

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Jokowi berjanji untuk memfokuskan pemerintahan jika terpilih kembali sebagai kepala negara periode 2019-2024. Dia juga akan berupaya memastikan kesejahteraan para petani, nelayan, guru, buruh, dokter, PNS, TNI, Polri, seniman, pekerja krearif, pengusaha kecil, menengah hingga besar, anak-anak muda, bapak-bapak dan ibu-ibu.

"Kita akan memastikan lima tahun ke depan negara kita akan lebih kuat ekonominya. Kita harus pastikan hidup kita lebih baik untuk lima tahun kedepan," kata Jokowi.

Mantan wali kota Solo itu mengaku bertekad untuk mengangkat taraf kehidupan masyarakat dari garis kemiskinan. Dia berkeinginan agar kehidupan masyarakat Indonesia terus maju.

Kendati, Jokowi mengaku memerlukan waktu  untuk menggapai hal tersebut. Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, cita-cita itu tidak bisa didapatkan secara instan karena semua hal selalu membutuhkan proses.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung turunnya angka kemiskinan hinggga ke level angka satu digit dari sebelumnya dua digit. Dia mengatakan, angka pengangguran juga turun dari 5,9 persen ke level 5,3 persen.

Jokowi kemudian meminta semua pihak untuk mensyuluri capaian pemerintah tersebut. Dia mengatakan, kondisi ekonomi nasional juga terbilang baik dengan bertahan di angka pertumbuhan lima persen di tengah kondisi ekonomi global yang sulit dan cenderung menurun. "Kita harus bersukur jangan sampai kufur nikmat," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement