REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pembalap F1 tim Mercedes AMG Petronas Valtteri Bottas menerima gagal menjuarai GP China di Sirkuit Shanghai, Ahad (14/4). Bottas hanya finis di tempat kedua di bawah rekannya Lewsi Hamilton. Padahal ia merupakan pemegang pole position.
Menurut Bottas, kegagalan meraih finis pertama karena ada kesalahan sejak awal balapan. Beberapa detik setelah start dimulai, ban mobil Bottas bermasalah.
"Saya kehilangan start, cukup memalukan. Ban saya tiba-tiba tergelincir di garis start," kata Bottas seperti dikutip dari Crash, Ahad (14/4).
Hal itu, menyebabkan Bottas sempat kehilangan kendali mobilnya sehingga rekan Hamilton langsung tancap gas dan mengambil alih posisi terdepan di tikungan pertama. Bottas mengaku tak menyangka mobilnya tiba-tiba bereaksi seperti itu. Sebab dalam latihan dan kualifikasi, ia tidak mengalami masalah sehingga mengamankan pole position.
"Rencana kami tetap sama sebelum balapan mulai. Tapi keberuntungan tidak berpihak pada saya saat itu," ujar dia.
Meski demikian, ia tetap bersyukur karena dapat meraih podium bersama rekan setimnya. Dengan semua masalah yang ia hadapi, pembalap asal Finlandia itu tetap menganggap GP seri Shanghai merupakan salah satu yang terbaik.
"Jarak yang tipis, tapi ini masih awal musim dan sejauh ini berjalan dengan baik," ujar dia.
Saat ini, Bottas bercokol di posisi kedua klasemen sementara F1 musim 2019 dengan nilai 62. Sementara Lews Hamilton, tetap kokoh di puncak dengan 68 poin.