REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raema Juffali menjadi perempuan pertama dari Arab Saudi yang melakukan debut sebagai pembalap di F4 British Championship. Kompetisi balap itu digelar di arena sirkuit Brands Hatch, Swanley, Kent.
Juffali berpartisipasi dalam seri motorsport single-seater. Ia berkendara untuk tim Double R Racing, dengan pembalap terkenal lainnya yaitu Louis Foster dan Sebastian Alvarez.
“Merupakan suatu kehormatan untuk mewakili negara saya. Mengikuti kompetisi balap berarti saya memiliki lebih banyak alasan untuk dibandingkan dengan pembalap lainnya,” ujar Juffali kepada Al Arabiya, Ahad (14/4).
Perempuan berusia 27 tahun itu juga mengatakan tujuan dirinya mengikuti kompetisi balap kali ini adalah mengingkatkan kemampuan. Juffali berharap kelak dapat kembali berkompetisi di tingkat lebih lanjut.
Pada Oktober 2018, Juffali melakukan debut pertama kompetisi balap kategori two-seater, hanya beberapa bulan setelah Arab Saudi mencabut larangan mengemudi bagi perempuan. Bagi perempuan lulusan Universitas Northeastern itu, tak pernah terbayangkan bisa menjadi seorang pembalap.
“Saya tidak tumbuh mengenal dunia balap dan bahkan saya harus berjuang mengendarai mobil di Arab Saudi, bagaimana bisa mewakilkan negara saya sebagai pembalap perempuan,” Juffali menjelaskan.
Pada awalnya, Juffali membayangkan seseorang harus memulai dari usia sangat muda untuk bisa menjadi pembalap. Namun, persepsi itu berubah saat ia menonton kompetisi balap Le Mans.
“Saya menyadari beberapa pembalap usianya jauh lebih tua dari saya. Dari sana, saya berpikir mengapa tidak (mulai), ini belum terlambat,” ujar Juffali.
Juffali mengatakan salah satu hal yang paling mengesankan mengenai balapan adalah perempuan dan laki-laki dapat bersaing satu sama lain di tempat yang sama. Ia mengaku tak pernah merasakan perbedaan apa pun, meski banyak pria yang menjadi pesaing dirinya.
"Saya orang yang sangat kompetitif sehingga itu benar-benar mendorong saya untuk tampil dan membuktikan kemampuan saya lebih baik lagi," kata Juffali.
Juffali mengatakan saat ini, kariernya sebagai pembalap telah dimulai. Setiap hari, menurutnya akan ada pelajaran yang baru. Ia akan mengambil langkah demi langkah mengembangkan diri dan menguasai balap.
“Saya merasa bahagia saat mengemudi, tetapi lebih dari itu ada tantangan yang membuat saya terpacu untuk terus maju,” ujar Juffali.