Selasa 16 Apr 2019 06:00 WIB

Rizki/Della akan Disatukan Kembali?

Demi poin olimpiade, Rizki dan Ketut ditargetkan tampil baik di sejumlah turnamen.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Della Destiara Haris (kiri) dan Rizki Amelia Pradipta.
Foto: Dok PBSI
Della Destiara Haris (kiri) dan Rizki Amelia Pradipta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teka-teki ganda putri kedua Indonesia jelang Olimpiade Tokyo 2020 masih belum terjawab. Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu hampir dipastikan akan menjadi ganda putri pertama dengan peringkat dunia yang cukup stabil di Top 5.

Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris sempat menjadi kandidat terkuat untuk mengisi slot sebagai ganda putri kedua. Namun melihat penampilan Rizki/Della masih naik turun, Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, Eng Hian, memutuskan untuk memisahkan keduanya untuk sementara waktu. Rizki dipasangkan dengan Ni Ketut Mahadewi Istarani, sedangkan Della bersama Tania Oktaviani Kusumah dan pernah pula bersama Virni Putri.

Eng memberi target kepada Rizki/Ketut untuk bisa tampil baik di sejumlah turnamen hingga dimulainya penghitungan poin jelang olimpiade di New Zealand Open 2019 pada akhir April ini.

"Untuk ke olimpiade, saya terus terang, sampai saat ini masih punya satu gambaran yaitu Greysia/Apri, lainnya jujur masih belum ada kepastian. Kemungkinan Rizki/Della akan balik lagi, akan ditentukan setelah Piala Sudirman nanti," kata Eng dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (15/4).

Nama Rizki dan Della tercatat dalam daftar pemain yang akan bertanding di kejuaraan Badminton Asia Championships 2019 (BAC) yang bakal dimainkan di Wuhan, Cina, pada pekan depan. Rizki/Della juga akan bertanding di New Zealand Open 2019 sebagai pasangan.

"Di BAC dipasangkan lagi karena ranking mereka dan New Zealand karena lanjutan setelah BAC. Di ranking poin mereka masih terhitung, sekalian untuk ujian, evaluasi terakhir sebelum ambil keputusan," jelas Eng.

Rizki/Ketut dan Della/Tania baru saja mengikuti empat turnamen berturut-turut di Tong Yun Kai Cup, India Open, Malaysia Open, dan Singapore Open 2019. Pekan depan, Rizki bersama Della sudah akan kembali bertarung di BAC dan New Zealand Open 2019.

"Memang capek. Semua juga capek, apalagi buat Rizki/Ketut yang saya tuntut untuk menunjukkan performa di turnamen yang agak banyak karena ada alasannya, mau kejar rangking untuk olimpiade. Dari awal sudah komitmen dan ada konsekuensi," ujar Eng. "Namanya jenuh ya pasti jenuh, kalau mereka berpikir untuk mengejar prestasi, seharusnya tidak ada jenuhnya. Ini yang masih terus saya gali, Rizki terutama, waktu sama Della juga naik turun, sama Ketut pun begitu, masih naik-turun. Kalau lagi bagus bisa bagus sekali, kalau turun, turun sekali."

Saat ini, Rizki/Della ada di peringkat 16 dunia, peringkat ganda putri Indonesia tertinggi saat ini setelah Greysia/Apriyani di posisi kelima. Bersama Ketut, Rizki tercatat menghuni peringkat 18 dunia.

Jika ingin mengamankan dua tiket olimpiade di sektor ganda, Indonesia harus menempatkan dua pasangan di peringkat delapan besar dunia. Untuk sektor tunggal, tiap negara bisa mengirim dua wakil jika para pemain tersebut ada di peringkat 16 besar dunia. Tiap negara hanya boleh mengirim maksimal dua wakil di tiap sektor.

Perhitungan poin Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai pada turnamen New Zealand 2019 dan berakhir di turnamen Badminton Asia Championships 2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement