Selasa 16 Apr 2019 12:13 WIB

Ibu Kota Taiwan Komitmen Perbanyak RS Ramah Muslim

RS di Taiwan ini sebelumnya memeroleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa
(Ilustrasi) Turis sedang mengambil gambar bangunan paling ikonik Taiwan yakni Taipei 101.
Foto: EPA
(Ilustrasi) Turis sedang mengambil gambar bangunan paling ikonik Taiwan yakni Taipei 101.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Pemerintah Taipei, ibu kota Taiwan, menegaskan keinginan untuk meningkatkan jumlah rumah sakit (RS) ramah Muslim. Hal itu disampaikan Departemen Kesehatan Taipei, seperti dilansir Taipei Times, Selasa (16/4).

Dalam hal ini, Pemerintah Kota Taipei bekerja sama dengan Taiwan Adventist Hospital, yang merupakan salah satu dari 17 RS di Taiwan yang ikut upaya go-international layanan medis.

Baca Juga

Menurut kepala seksi departemen kesehatan, Chi Yu-chiu, Taiwan Adventist Hospital adalah RS pertama yang secara resmi bersertifikat rumah sakit ramah Muslim (muslim-friendly hospital).

Adanya komitmen menghadirkan pelayanan medis ramah Muslim menegaskan potensi yang bisa diraup Taiwan. Pada 2018 lalu, Indeks Pariwisata Muslim Global (Global Muslim Travel Index) menempatkan Taiwan di urutan kelima dalam daftar negara ramah-Muslim yang bukan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). GMTI merupakan konsultan yang berbasis di Singapura.

Merujuk pada data Departemen Informasi dan Pariwisata Taipei, lebih dari 90 persen wisatawan di Taiwan dalam empat tahun terakhir berasal dari mancanegara. Antara 2014 dan 2018, sekitar delapan ribu orang wisatawan asing datang ke Taiwan dari negara-negara mayoritas Muslim. Misalnya, Malaysia, Indonesia, Bangladesh, dan kawasan Timur Tengah. Mereka bukan pelancong biasa karena mencari perawatan medis di Taipei. Mayoritasnya adalah Muslim.

Sementara itu, populasi komunitas Muslim di Taiwan juga cukup signifikan. Menurut Komisaris Kesehatan Taipei, Huang Shier-chieg, pihaknya melansir data dari Pusat Halal Taiwan di Dewan Pengembangan Perdagangan Eksternal Taiwan. Ditegaskan, ada sekitar 300 ribu orang Islam Muslim yang tinggal di Taiwan.

Oleh karena itu, lingkungan medis yang lebih ramah Muslim di Kota Taipei merupakan sebuah keharusan.

 

Sertifikasi dari Indonesia

Presiden Taiwan Adventist Hospital, Huang Hui-ting mengungkapkan, pada November tahun 2018 lalu, RS tersebut telah menerima sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Maka dari itu, lanjut dia, ada jaminan halal untuk makanan, obat-obatan, dan produk kosmetik yang disediakan rumah sakit tersebut. Dikatakannya, rumah sakit ini mendapat nilai bagus dari MUI dalam menerapkan standar Sistem Jaminan Halal (SJH).

Misalnya, Taiwan Adventist Hospital telah menyediakan ruangan khusus shalat yang bersih, dilengkapi dengan sajadah, salinan Alquran, dan fasilitas berwudhu. Selain itu, ia mengatakan, ada lebih dari 200 hidangan dan camilan yang bersertifikasi halal tersedia di rumah sakit ini.

Huang mengakui, proses untuk mendapatkan sertifikasi halal cukup rumit. Sebagai contoh, pihak rumah sakit mesti mengirim sejumlah personel untuk mengikuti pelatihan di luar Taiwan serta membentuk tim jaminan halal khusus. Namun, semua itu sudah dilalui dengan cukup baik.

Atas dasar itu, Taiwan Adventist Hospital mengaku siap menjadi acuan bagi seluruh RS di Taiwan terutama mengenai bagaiaman mendapatkan sertifikasi halal, sehingga bisa menyediakan layanan medis yang muslim-friendly.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement