Selasa 16 Apr 2019 17:48 WIB

Inhalec: Halal Park Awalan yang Baik

Indonesia memang perlu langkah konkrit untuk memaksimalkan potensi industri halal.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan), Kepala Bekraf Triawan Munaf (kanan), Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana (kiri) meresmikan Halal Park di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan), Kepala Bekraf Triawan Munaf (kanan), Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana (kiri) meresmikan Halal Park di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berambisi menjadi pemain utama di sektor industri halal dan keuangan syariah. Pembangunan Distrik Gaya Hidup Halal dinilai sebagai satu realisasi di tengah beragam rencana dan retorika yang sejak dulu digaungkan pemerintah.

Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (Inhalec), Sapta Nirwandar mengatakan Halal Park adalah awalan yang baik dan harus diapresiasi. Setiap tujuan harus dimulai dengan aksi nyata dan produk yang konkrit. Ia juga memuji penggerak utamanya berasal dari kaum milenial.

Baca Juga

"Ini adalah awalan karena memang harus kita mulai, saya suka yang menjadi kolaboratornya adalah milenial, Diajeng Lestari ini," kata dia di peresmian Halal Park, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (16/4).

Sapta menyampaikan Indonesia memang perlu langkah konkrit untuk memaksimalkan potensi industri halal. Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Inhalec bekerja sama dengan Dinar Standard, industri halal Indonesia bisa menyumbang 3,8 miliar dolar AS per tahunnya.

Ini setara dengan 0,4 persen GDP Indonesia dan berpotensi menurunkan nilai impor. Industri halal juga berpotensi menarik satu milyar dolar AS investasi asing secara langsung, dan dapat membuka 127 ribu lapangan kerja baru per tahun.

Indonesia telah menjadi pengekspor produk ekonomi halal terbesar diantara negara-negara Muslim dengan nilai 7,6 miliar dolar AS. Dari pengembangan industri halal, diharapkan ada tambahan lagi sekitar 5,1 miliar dolar AS. 

Sapta menyampaikan Halal Park berpotensi aktif dalam pengembangan industri halal dalam 2-3 tahun kedepan. Lokasinya cukup strategis dan berpotensi menjadi destinasi wisata baru baik untuk penduduk domestik mau pun mancanegara. 

Inisiator Halal Park, Diajeng Lestari menyampaikan distrik ini merupakan yang pertama. Akan ada Halal Park lain yang dibangun di beberapa lokasi. Sebagai tahap awal, Halal Park juga akan dibangun di Jawa Barat. Lokasi dan konsepnya masih dalam pembahasan.

"Nantinya akan ada lebih dari 200 usaha sektor halal di Halal Park, tentu kita kuratori yang harapannya bisa menjadi contoh bagi industri," kata Diajeng.

Presiden Joko Widodo sendiri menyebut Halal Park adalah embrio. Artinya, ia merupakan cikal bakal dan awalan untuk mengangkat industri halal RI ke tingkat dunia. 

"Kita jadikan industri halal sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan angkat jadi ladang kreativitas dan produktivitas generasi-generasi muda kita, agar bisa mengangkatnya sebagai sumber kesejahteraan umat," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement