Rabu 17 Apr 2019 00:48 WIB

Al-Irsyad Imbau Warga Pilih Pemimpin yang Peduli Umat

Ketua dewan syuro al-Irsyad meminta warga untuk melihat rekam jejak kandidat

Ketua Dewan Syuro al-Irsyad al-Islamiyah Abdullah Jaidi memberikan sambutan saat acara pembukaan Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (Musda MUI) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 di Balaikota, Jakarta, Selasa (9/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Dewan Syuro al-Irsyad al-Islamiyah Abdullah Jaidi memberikan sambutan saat acara pembukaan Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (Musda MUI) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 di Balaikota, Jakarta, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang detik-detik pemilihan umum (pemilu), berbagai harapan disuarakan. Salah satunya datang dari al-Irsyad al-Islamiyah. Ketua dewan syuro organisasi masyarakat (ormas) Islam itu, H Abdullah Jaidi, meminta seluruh elemen bangsa khususnya warga al-Irsyad yang memiliki hak pilih untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing pada Rabu (17/4).

Dalam pemilu kali ini, pemungutan suara dilakukan secara serentak. Artinya, tiap orang memanfaatkan hak konstitusionalnya untuk memilih calon presiden, calon wakil presiden, serta para calon anggota legislatif, baik untuk di daerah maupun pusat.

Baca Juga

Maka dari itu, Abdullah Jaidi berharap, kaum Muslimin memilih orang-orang yang dipandang paling dekat dengan aspirasi umat Islam. “Kami minta warga al-Irsyad tidak golput (golongan putih). Pilihlah dengan sadar calon pemimpin negara dan calon-calon anggota DPR, DPRD dan DPD yang selama ini tampak dekat dengan aspirasi umat Islam dalam semua sektor,” kata Ketua Dewan Syuro al-Irsyad al-Islamiyah itu dalam pernyataan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/4).

Ulama yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini meyakini warga al-Irsyad memiliki kesadaran tinggi untuk memilih. Sebab, hal itu menurutnya berkaitan juga dengan kewajiban terhadap agama. "Memilih pemimpin yang baik itu kewajiban agama. Jika kita tidak mau memilih, berarti kita melalaikan salah satu kewajiban agama kita,” tegas dia.

Ketua umum PP al-Irsyad al-Islamiyyah 2006-2017 itu mengimbau kaum Muslimin, terutama warga ormasnya, untuk memperhatikan rekam jejak tiap kandidat sebelum mencoblos surat suara. Pengecekan dinilai perlu terutama dalam hal kejujuran, kebersihan dan pembelaan mereka terhadap agama dan bangsa. "Jangan pilih caleg-caleg yang korup dan punya rekam jejak yang tidak baik terhadap umat,” katanya.

Kepada penyelenggara Pemilu, Abdullah meminta mereka untuk dapat bersikap jujur, adil dan proposional dalam pelaksanaan pemilu. “Polri dan TNI harus bersikap netral dan dapat mengawal pelaksanaan Pemilu serentak pada 17 april 2019 besok sehingga Pemilu dapat berjalan dengan baik aman, damai dan kondusif.”

Terakhir, dia mengimbau seluruh umat Islam agar jangan lupa berdoa kepada Allah SWT dengan setulus hati. Harapannya, Allah Ta'ala menjadikan pemimpin dan wakil rakyat Indonesia sebagai medium pembawa kebaikan dan kemaslahatan bagi umat dan bangsa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement