Kamis 18 Apr 2019 17:11 WIB

Ini Pilar Ajax yang Buat Real Madrid dan Juventus Keok

Ajax menaklukkan Real Madrid dan Juventus, dua tim papan atas Eropa saat ini.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Ajax Amsterdam berhasil membekuk Real Madrid dengan skor 1-4 dalam laga 16 besar Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (6/3) dini hari WIB.
Foto: AP
Ajax Amsterdam berhasil membekuk Real Madrid dengan skor 1-4 dalam laga 16 besar Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (6/3) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Generasi emas Ajax yang menorehkan sejarah dan prestasi pada era 1900-an lahir kembali musim ini. Walaupun belum meraih trofi, skuat asuhan Henk ten Cate masih berada di jalur untuk menjuarai Liga Champions musim ini.

Memasuki babak semifinal, tak ada lagi yang berani meremehkan De Joden yang dihuni sejumlah pemain muda ditambah beberapa pilar senior. Sebab dalam perjalanannya, Ajax menaklukkan Real Madrid dan Juventus, dua tim papan atas Eropa saat ini.

Baca Juga

Laju impresif Ajax berkat penampilan gemilang beberapa pemainnya. Berikut pemain Ajax yang menarik perhatian karena penampilan apiknya di lapangan, dikutip dari Marca, Kamis (18/4) :

Dusan Tadic

Berangkat dari Southampton pada usia 30 tahun ke Belanda, ia diragukan bisa tampil baik. Tadic membuktikan anggapan itu keliru. Di Liga Champions, ia mencetak satu gol dan dua assist melawan Real Madrid. Tadic pun tampil cukup baik saat melawan Juventus.

photo
Dusan Tadic

David Neres

Golnya ke gawang Juventus di Johan Cruyff Arena memberikan harapan untuk Ajax pada leg kedua yang digelar di Allianz Stadium. Pemain asal Brasil itu mampu menggunakan kaki kanan dan kaki kiri sama baiknya. Ia menjadi sosok berbahaya bagi pemain bertahan lawan.

photo
David Neres

Lasse Schone

Pada usia yang menginjak 32 tahun, Schone menjadi pemain asing paling banyak dalam sejarah Ajax. Ia mencetak gol keempat ke gawang Real Madrid dan memberikan assist untuk Matthijs de Ligt saat lawan Juventus.

photo
Lasse Schone

Frenkie de Jong

Pemain asli Belanda, yang telah memutuskan bergabung ke Barcelona, menjadi penentu tempo permainan Ajax. Dia melakukan banyak hal di lini tengah, menekan, mematahkan penguasaan bola lawan, hingga mendistribusikan bola ke rekan-rekannya untuk mencetak gol.

photo
Frenkie de Jong

Matthijs de Ligt

Ia menjadi kapten termuda dalam sejarah Liga Champions di babak 16 besar lawan Real Madrid. Ia telah bermain lebih dari 100 laga bersama Ajax pada usianya yang masih 19 tahun. De Ligt punya semua kemampuan untuk menjadi bek tengah terbaik di dunia. Ia juga mampu menjadi eksekutor dalam setiap bola mati.

photo
Matthijs de Ligt (tengah)

Donny van de Beek

Dengan kemampuannya menahan bola dan merebut bola di arena lawan, dia memberikan ruang di lini tengah dan membantu sektor serangan. Itu ia lakukan saat lawan Juventus di Allianz Stadium. 

photo
Donny van de Beek

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement