REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Generasi emas Ajax yang menorehkan sejarah dan prestasi pada era 1900-an lahir kembali musim ini. Walaupun belum meraih trofi, skuat asuhan Henk ten Cate masih berada di jalur untuk menjuarai Liga Champions musim ini.
Memasuki babak semifinal, tak ada lagi yang berani meremehkan De Joden yang dihuni sejumlah pemain muda ditambah beberapa pilar senior. Sebab dalam perjalanannya, Ajax menaklukkan Real Madrid dan Juventus, dua tim papan atas Eropa saat ini.
Laju impresif Ajax berkat penampilan gemilang beberapa pemainnya. Berikut pemain Ajax yang menarik perhatian karena penampilan apiknya di lapangan, dikutip dari Marca, Kamis (18/4) :
Dusan Tadic
Berangkat dari Southampton pada usia 30 tahun ke Belanda, ia diragukan bisa tampil baik. Tadic membuktikan anggapan itu keliru. Di Liga Champions, ia mencetak satu gol dan dua assist melawan Real Madrid. Tadic pun tampil cukup baik saat melawan Juventus.

Dusan Tadic
David Neres
Golnya ke gawang Juventus di Johan Cruyff Arena memberikan harapan untuk Ajax pada leg kedua yang digelar di Allianz Stadium. Pemain asal Brasil itu mampu menggunakan kaki kanan dan kaki kiri sama baiknya. Ia menjadi sosok berbahaya bagi pemain bertahan lawan.

David Neres
Lasse Schone
Pada usia yang menginjak 32 tahun, Schone menjadi pemain asing paling banyak dalam sejarah Ajax. Ia mencetak gol keempat ke gawang Real Madrid dan memberikan assist untuk Matthijs de Ligt saat lawan Juventus.

Lasse Schone
Frenkie de Jong
Pemain asli Belanda, yang telah memutuskan bergabung ke Barcelona, menjadi penentu tempo permainan Ajax. Dia melakukan banyak hal di lini tengah, menekan, mematahkan penguasaan bola lawan, hingga mendistribusikan bola ke rekan-rekannya untuk mencetak gol.

Frenkie de Jong
Matthijs de Ligt
Ia menjadi kapten termuda dalam sejarah Liga Champions di babak 16 besar lawan Real Madrid. Ia telah bermain lebih dari 100 laga bersama Ajax pada usianya yang masih 19 tahun. De Ligt punya semua kemampuan untuk menjadi bek tengah terbaik di dunia. Ia juga mampu menjadi eksekutor dalam setiap bola mati.

Matthijs de Ligt (tengah)
Donny van de Beek
Dengan kemampuannya menahan bola dan merebut bola di arena lawan, dia memberikan ruang di lini tengah dan membantu sektor serangan. Itu ia lakukan saat lawan Juventus di Allianz Stadium.

Donny van de Beek