REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian Bendungan Gondang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada pertengahan 2019. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan yang dilakukan sejak 2014 itu memakan anggaran Rp 657 miliar dengan kontraktor PT Waskita Karya (Persero).
“Progressnya saat ini mencapai 91 persen dan tengah menyelesaikan pekerjaan tower intake, landscaping, dan mekanikal elektrikal,” kata Basuki dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (18/4).
Selain itu, kata Basuki, saat ini juga PUPR juga sedang melakukan proses sertifikasi dari Komisi Keamanan Bendungan. Basuki memastikan sertifikasi tersebut dilakukan untuk proses penggenangan atau impounding.
Basuki memastikan bendungan yang membendung Sungai Garuda tersebut akan mengalirkan air irigasi lebih baik dari yang sebelumnya yang hanya mengandalkan tadah hujan. Dia mengatakan Bendungan Gondang tersebut memiliki kapasitas tampung 9,15 juta meter kubik dan luas genangan 43,86 hektare.
“Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.680 hektare di Kabupaten Karanganyar dan Sragen,” tutur Basuki.
Selain irigasi, lanjut dia, manfaat lainnya yakni menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Karanganyar dan Sragen masing-masing sebesar 100 liter per detik, mereduksi debit banjir sebesar delapan persen, dan konservasi air. Bahkan dapat menjadi destinasi wisata sebagai kawasan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda.
Selain Bendungan Gondang, Kementerian PUPR juga sedang membangun empat bendungan lain di Jawa Tengah. Keempat bendungan tersebut yakni Bendungan Randu Gunting di Kabupaten Blora, Bendungan Jragung di Semarang, Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, dan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karang Anyar.