Ahad 21 Apr 2019 23:55 WIB

Ekonomi Menjadi Isu Kunci Pemilu Ukraina

Zelenskiy mendapatkan suara dua kali lipat dibandingkan Poroshenko.

Rep: Lintar Satria/ Red: Andri Saubani
Komedian Ukraina Volodymyr Zelenskiy saat konferensi pers usai pemilihan presiden di Kiev, Ukraina, Ahad (31/3).
Foto: AP Photo/Emilio Morenatti
Komedian Ukraina Volodymyr Zelenskiy saat konferensi pers usai pemilihan presiden di Kiev, Ukraina, Ahad (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Korupsi dan mandeknya pertumbuhan ekonomi menjadi isu utama pemilihan presiden Ukraina tahun ini. Lyudmila Potrebko, seorang pemogram komputer berusia 22 tahun memberikan suaranya kepada pelawak Volodymyr Zelenskiy yang menantang pejawat Presiden Petro Poroshenko.

"Saya tumbuh di bawah politikus tua dan hanya ada janji-janji kosong, kebohongan dan korupsi, saatnya untuk mengubah itu," kata Potrebko, Ahad (21/4).

Dalam pemungutan suara putaran pertama tiga pekan lalu Zelenskiy mendapatkan suara dua kali lipat dibandingkan Poroshenko. Seperti karakter dalam situasi komedinya, seorang guru yang dorong untuk maju dalam pemilihan presiden setelah videonya yang menyerang korupsi viral, Zelenskiy fokus melawan gratifikasi.

Ia menunggangi gelombang ketidakpercayaan publik terhadap elite-elite politik Ukraina. Sebagian besar pemilih dengan populasi 42 juta jiwa ini bertahan hidup dengan upah yang sedikit dan tanggihan yang terus naik.

"Kami hidup dalam kemiskinan dibawah pemerintahan Poroshenko dan harus menyimpan uang untuk membeli makanan dan pakaian, kami sudah merasa cukup dengan mereka yang korup dan mengisi pundi-pundi mereka dan memperlakukan kami seperti orang bodoh," kata Irina Fakhova, seorang karyawan berusia 55 tahun.

Jajak pendapat pekan lalu menunjukan Poroshenko berada di belakang Zelenskiy. Mencerminkan kekecewaan rakyat Ukraina karena pemerintah gagal mengatasi wabah korupsi, matinya pertumbuhan ekonomi dan perang selama lima tahun melawan pemberontak yang didukung Rusia.

Poroshenko seorang miliuner pemilik perusahaan coklat Roshen. Ia bergantung dengan teknik kampanye tradisional menggunakan stasiun televisi yang meliput segala aktivitasnya. Sementara itu Zelenskiy menjauh dari kampanye tradisonal dan menghindari wawancara. Ia lebih banyak berkampanye di media sosial Instagram di mana ia memiliki 3,7 juta pengikut.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement