Senin 22 Apr 2019 11:33 WIB

PGI Berduka atas Insiden Bom di Sri Lanka Saat Hari Paskah

PGI menegaskan para pelaku bom Sri Lanka tergolong teroris

Red: Hasanul Rizqa
 Petugas kepolisian Sri Lanka membuka jalan ketika sebuah mobil ambulans melaju dengan membawa korban ledakan Gereja di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (21/4/2019).
Foto: AP/ Eranga Jayawardena
Petugas kepolisian Sri Lanka membuka jalan ketika sebuah mobil ambulans melaju dengan membawa korban ledakan Gereja di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (21/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) berduka atas tragedi bom yang menarget sejumlah gereja dan lokasi lainnya di ibu kota Sri Lanka, Kolombo, Ahad (21/4). Hingga berita ini ditulis,setidaknya 290 orang tewas, sedangkan lima ratus orang luka-luka.

“Kami menyampaikan simpati dan dukacita mendalam bagi keluarga korban tragedi bom Sri Lanka,” kata Humas PGI Irma Riana Simanjuntak dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/4).

Baca Juga

Dia menegaskan, aksi para pelaku termasuk terorisme. Karena itu, PGI mengecam keras perbuatan mereka, yang hanya menambah luka kemanusiaan. Apalagi, lanjut dia, serangan bom itu menarget umat Kristiani yang sedang melakukan aktivitas keagamaan, yakni perayaan Hari Paskah.

Irma menuturkan, PGI mendoakan supaya keluarga korban mendapat kekuatan dan penghiburan dari Tuhan dalam menghadapi musibah itu. “Betapa tragisnya bahwa serangan ini ditujukan kepada umat yang sedang beribadah,” ujar dia.