REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memprediksi pada angkutan Lebaran Idul Fitri 2019 akan banyak pemudik yang menggunakan jalan tol. Hal tersebut terlihat dari prediksi kenaikan penggunaan bus dan kendaraan pribadi.
"Mobil pribadi paling banyak ada kenaikan 17,59 persen dari tahun lalu 3,19 juta unit menjadi 3,76 juta unit. Kebanyakan menggunakan jalan tol," kata Budi di Gedung Kemenhub, Senin (22/4).
Budi mengatakan pemilihan jalur darat yang dilakukan pemudik perlu diantisipasi. Dia mengatakan pilihan jalur lalu lintas mobil pribadi diprediksi sekitar 27 persen saja yang melewati Pantura.
Kemudian, kendaraan yang melewati jalur selatan (Bandung, Tasikmalaya, dan Ciamis) diprediksi hanya 8,5 persen. Selanjutnya, lintas selatan (Banten, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Yogyakarta) sebanyak 3,4 persen.
Selanjutnya, jalur Tol Trans Jawa, Budi memprediksi akan menyedot sebagian besar pemudik sebanyak 40 persen. "Ini akan menjadi pemasukan yang cukup bagus tapi juga persoalannya juga lumayan," ujarnya.
Untuk itu, dia mengatakan ada kemungkinan pemudik juga akan menggunakan jalur alternatif jika Tol Trans Jawa padat. Biasanya,jalur alternatif juga akan padat dan akan digunakan saat ada kecelakaan di jalur utama.
Untuk itu, Budi memastikan akan membahas lebih detail potensi pengguna jalur alternatif. "Hasil dari Balitbang Kemenhub, dari awal masyarakat juga ada yang sudah menggunakan jalan alternatif jadi kan diatur," ujar Budi.
Selain pengguna mobil pribadi, Kemenhub juga memprediksi pemudik masih ada yang menggunakan sepeda motor pada musim mudik tahun ini. Kemenhub memprediksi pengguna sepeda motor pada saat mudik tahun ini dapat mencapai 6,85 juta unit yang mengalami kenaikan 10,78 persen dari tahun lalu.
Sementara itu, penumpang yang menggunakan bus pada musim mudik tahun ini diprediksi mencapai 4,68 juta orang. Angka tersebut mengalami kenaikan 3,88 persen dari tahun sebelumnya yakni 4,51 juta penumpang bus.