Jumat 26 Apr 2019 22:55 WIB

Awal Puasa Ramadhan Tahun ini Diprediksi akan Sama

Awal Ramadhan tahun ini akan bermula pada 6 Mei.

Rep: Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Perhitungan awal puasa Ramadhan dan awal Syawal 1440 Hijriyah tahun ini berpeluang sama. Baik Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis) maupun Pemerintah hampir dipastikan tidak jauh berbeda.  

Hal ini terungkap dalam lokakarya Imsakiyah Ramadhan 1440 Hijriyah, yang digelar Program Studi (Prodi) Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (FAI Unissula) bersama dengan Lembaga Kajian Penerapan Nilai Nilai Islam (LKPI). 

Baca Juga

Dosen ilmu Falak Syariah Unissula, Slamet Hambali, mengatakan perhitungan hisab yang dilakukan sejumlah ormas Islam, baik NU, Muhammadiyah, Persis maupun  Pemerintah, secara umum tak jauh berbeda menyikapi awal Ramadhan dan awal Syawal 1440 Hijriyah tahun ini. 

“Menurut perhitungan kami 1 Ramadhan akan tiba pada 6 Mei. Sehingga awal puasa Ramadhan maupun awal Syawal antara NU Muhammadiyah Persis maupun Pemerintah, kemungkinan besar tidak ada perbedaan” Ungkap Hambali, dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/4).

Dia mengungkapkan, guna menyambut datangnya Ramadhan, Prodi Syariah FAI Unissula bersama dengan LKPI menggelar lokakarya imsakiyah Ramadhan 1440 Hijriyah, yang dilangsungkan di kampus Kaligawe (25/4).  

Selain Ahmad Hambali, lokakarya ini juga menghadirkan narasumber dari Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) Jawa Tengah, Ahmad Fadholi serta Kepala LKPI, Ghofar Shiddiq.

Dalam kesempatan ini, Kepala LKPI, Ghofar Shiddiq, menyatakan bahwa falakiyah merupakan mata ilmu yang sangat penting bagi umat Islam. Karena itu ilmu falak tersebut sangat menentukan, berkaitan dengan amalan- amalan penting umat Islam, dalam beragama seperti shalat, arah kiblat, awal Ramadhan, awal Dzulhijah dan lainnya.

Dia mengatakan dahulu ilmu falak termasuk mata pelajaran yang sulit karena berkaitan dengan analisa dan perhitungan yang cukup rumit. "Namun demikian seiring dengan semakin canggihnya teknologi semakin banyak yang tertarik dengan ilmu falak tersebut," jelasnya.

Dekan FAI Unissula, Muhtar Arifin MLib menyatakan bahwa lokakarya imsakiyah yang diselenggarakan kali ini merupakan lokakarya yang bersejarah karena merupakan yang pertama.  

Sehingga dia berharap upaya melalui lokakarya ini bakal menjadi awalan yang baik, karena sudah bisa menentukan imsakiyah waktu- waktu shalat dan sebagainya. 

"Hal ini tak terlepas dari pesatnya ilmu falakiyah yang terus didukung dengan berkembangnya sumber daya insani (SDI) ilmu falak dan peralatan yang dimiliki prodi Syariah," tambahnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement