Ahad 28 Apr 2019 13:13 WIB

Ibu Gendong Bayi Terjun dari Atas Jembatan Serayu

Perempuan itu terjun dengan menggendong bayi laki-lakinya berusia empat bulan.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Ratna Puspita
Garis Polisi (ilustrasi): Seorang ibu terjun dari jembatan bersama bayi berusia empat bulan.
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi): Seorang ibu terjun dari jembatan bersama bayi berusia empat bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seorang perempuan, Sertiana Prihapsari (32), terjun dari jembatan Serayu di Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (27/4). Perempuan itu terjun dengan menggendong bayi laki-lakinya berusia empat bulan.

Perempuan warga Desa Karangreja Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap ini ditemukan dalam kondisi meninggal pada Sabtu (27/4) petang setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR Gabungan. Namun, bayi laki-lakinya yang bernama Yunus masih belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian hingga Ahad (28/4) siang. 

Baca Juga

“Kami masih melakukan pencarian,” kata Kepala Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono.

Untuk melakukan pencarian korban bayi tersebut, dia menyatakan, tim SAR gabungan menerjunkan dua perahu karet  Rigit Infatable Boat (RIB). Perahu itu digunakan untuk melakukan penyisiran sejak dari lokasi kejadian hingga muara.

Sertiana diketahui terjun ke sungai berdasarkan laporan beberapa waraga yang menyaksikan kejadian itu. Awalnya, korban turun dari bus di dekat jembatan Serayu yang membatasi wilayah Kecamatan Maos dan Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. 

Setelah turun dari bus, dia berjalan menuju jembatan sampai kemudian terjun. Berdasarkan laporan warga tersebut, Basarnas Pos SAR Cilacap dibantu dengan elemen SAR setempat langsung melakukan pencarian di lokasi kejadian. 

Dari pencarian tersebut, korban Septiana ditemukan menjelang petang. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal di sekitar jembatan Kecamatan Adipala, atau dua kilometer dari lokasi jembatan Maos. 

Terkait kejaidan ini, ayah Septiana, Kustiono, mengaku tidak tahu penyebab anaknya sampai melakukan hal itu. “Sebelumnya juga tidak ada masalah dengan keluarga atau pun suaminya,” kata dia.

Namun, dia mengakui, setelah melahirkan anak pertamanya itunya, Septiana cenderung tidak mau merawat atau menyusui bayinya. “Pernah diperiksakan ke dokter, katanya anak saya mengalami sindrom baby blues,” kata dia. 

Menurut Kustino, anaknya sudah mendapat pengobatan dan dinyatakan sembuh. Bahkan, anaknya juga sudah bersedia menyusui bayinya. 

“Sebelumnya tidak memang tidak peduli sama bayinya. Memandikan atau menyusui juga tidak mau. Tapi setelah dua bulan, anak saya sudah mau merawat dan menyusui bayinya,” katanya.

Untuk itu, dia mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan anaknya terjun dari atas jembatan. Saat kejadian, Kustiono menambahkan, ia sedang pergi ke Pasar Adipala bersama istrinya. 

Namun saat pulang ke rumah, dia mendapat laporan dari adik korban bahwa Septiana pergi dengan membawa bayinya. “Saat itu, kami langsung mencari anak saya sampai saya mendapat kabar ada wanita terjun ke sungai bersama bayinya,” kata dia. 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, ”Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.”

(QS. An-Nisa' ayat 77)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement